Judul Buku : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2009
Halaman : 426 hal
Harga : 60.000 diskon jadi 48.000
Huaaaa… kok berasa lebih tua
setelah mengenang kembali apa yang udah di tulis kemarin-kemarin (padahal emang
iya). Masa iya sih? Berasa tua atau muda sudahlah tak masalah yang penting
kedewasaannya (tuh kan bener makin tua).
Alhamdulillah Ya Allah, dua hari
yang lalu itu hari yang menyenangkan berada di kumpulan buku-buku tepatnya di Cirebon
Islamic Book Fair. Dompet dan amunisinya udah dikumpulin, memang dari rumah
udah niat ngabisin budget bulanan buat beli buku baru. Dan hasilnya
sodara-sodara salah satunya daku membeli buku ini hasil rekomendasi Ivon Sagita
sang pelahap buku-buku Tere-Liye. Dan pada akhirnya komitmen itu dibuat “bulan
ini harus tahaaaan dari yang namanya jajan” .
Kenapa akhirnya buku Tere Liye
ini yang terpilih? Karena ivon bilang novel ini novel yang keren banget,
katanya pemeran utamanya selalu merasa bahwa takdir selalu tidak berpihak
padanya dan ternyata Tere Liye itu selalu menilai sesuatu dari sudut pandang
yang berbeda. Keren dan bagus pokoknya Uni (panggilan temen2 deketku).
Jadi Begini:
Jadi Begini:
Ray (tokoh utama dalam kisah ini),
ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima pertanyaan sebelum akhirnya
ia mengerti makna hidup dan kehidupannya.
Lima pertanyaan dan lima jawaban.
Orang dengan wajah menyenangkan
itu yang kelak menemani dan menjawab 5 pertanyaan Ray tentang mengapa ia berada
dipanti yang menyebalkan itu? Apakah hidup ini adil? Kenapa takdir menyakitkan
itu harus terjadi? Mengapa hidupnya terasa hampa dan kosong? Dan mengapa ia
harus mengalami sakit yang berkepanjangan?
Ray dan orang dengan wajah menyenangkan itu flash back melihat apa yang terjadi
senyatanya. Sebetulnya, tentang apa yang ia anggap menyebalkan, menyakitkan,
kekecewaan, ternyata itulah hal-hal yang menjadi jembatan orang-orang di sekitarnya
mencapai derajat kemuliaan seperti Diar dan istrinya Ray si ‘Gigi Kelinci”.
Mulai dari ia tinggal di panti dan sangat membenci penjaga
panti. Saat ia melarikan diri dari panti dan berada di rumah singgah menemukan
keluarga barunya, Menjadi buruh kerja dan bertahap merayap naik menjadi kepala
mandor dan akhirnya menjadi pemilik kongsi bisnis terbesar yang pernah ada,
memiliki hari-hari yang bahagia bersama istri namun tragis di penghujungnya dan
bagaimana ia melampiaskan sakit hatinya pada takdir dengan menjadi seseorang
yang workaholic.
Ray selalu memandang rembulan
dalam kesepian dan kesendiriannya. Sejak ia dipanti sampai ia menjadi seorang
yang sukses di karirnya. Tak ada yang ditutupi saat Ray memandangnya, Ia tak
pernah berdusta ataupun munafik saat
memandang rembulan semua apa adanya. Ia memiliki cara berinteraksi yang luar
biasa dengan kuasa langit.
Novel ini menarik. Bagaimana Tere
Liye bisa menyampaikan gambaran ketidak adilan hidup yang dialami Ray dengan
sudut pandang yang tidak kasat mata. Dengan sesuatu pelajaran hidup yang tidak
pernah terduga mengapa itu terjadi. Tidak bisa ditebak, semua tokoh dalam novel
ini berpilin membentuk hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Ray,
Diar, Penjaga panti, Nathan, Ilham, Si ‘Gigi Kelinci”, Plee, Koh Ceuh. Novel tentang
kehidupan yang di bumbui kesederhanaan bahasa dan jalan cerita ini memang
menarik. Penjelasan Orang dengan Wajah Menyenangkan bersama Ray itu lho,
kesannya bijak bangeeeeeet.
Hebatnya, Tere Liye menyadarkan bahwa
…. “Begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula yang kita tidak tahu.
Yakinlah dengan ketidak tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada
kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri” (hal
423).
Notes saya mengenai novel ini:
novel ini recommended untuk di baca para pencari jawaban kehidupan, untuk bagi yang pernah merasa kecewa, kehilangan dan merasa sial
dalam hidupnya. Yang sering berkata”Oh Tuhan mengapa ini harus terjadi padaku? Apakah
hidup ini adil untuku?” Monggo di temukan jawabannya.
Mau baca kontemplasi saya tentang novel ini klik aja ini. :)
Mau baca kontemplasi saya tentang novel ini klik aja ini. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar