Judul Buku : Negeri Para Bedebah
Penulis : Tere-Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Juli 2012
Halaman : 440 hal
Harga : 65.000 diskon jadi 58.000
“Di negeri para bedebah, kisah
fiksi kalah seru disbanding kisah nyata.
Di negeri para bedebah, musang
berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.
Tetapi setidaknya, kawan, di
negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.”
Baris tulisan di atas merupakan tulisan
yang tertera pada bagian cover belakang novel ini. Yeeah, novel ini merupakan
novel kedua Tere-Liye yang saya beli di book fair beberapa hari yang lalu. Kenapa
tertarik dengan buku ini? Pertama judulnya memang menarik dan enak untuk di
ucapkan. “Negeri Para Bedebah”, kata terakhir di belakangnya kayaknya yang bikin
novel ini kesannya provokatif banget. Emang dimana sih negeri yang katanya
bedebah itu? emang ada ya? Kenapa bisa bedebah? Sebegitu bedebah-kah?
Novel ini di buka dengan
wawancara yang dilakukan Julia seorang wartawati terbaik di majalah ekonomi review mingguan kepada seorang konsultan
keuangan yang bernama Thomas, seorang professional yang menjadi tokoh utama dalam novel
ini,. Thomas yang merupakan ahli konsultasi ekonomi professional yang lulus
dari universitas ekonomi terbaik, menjadi pembicara pada konferensi ekonomi antarbangsa,
dan yang tak terduga Thomas adalah seorang petarung sejati.
Kisah ini berlanjut, suatu malam Thomas
di hubungi orang kepercayaan keluarganya yang bernama Ram , bahwa, segerombolan
polisi sedang berada di rumah Om Liem (om-nya Thomas) memastikan akan terjadi
penangkapan besar. Kabar itu berhembus makin kencang bahwa Bank Semesta yang dipimpin
oleh Om Liem mengalami pailit dan merugikan negara, masalah keuangan yang
sangat besar. Negara hendak memutuskan dua perkara apakah Bank Semesta ini akan
diselamatkan ataukah dinyatakan di tutup dengan risiko akan terjadi dampak
sistemik bagi negara yang sangat besar. Masalah Bank Semesta ini kelak
bukan hanya berdampak pada ditutup atau tidaknya bank ini akan tetapi risiko
terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 bisa jadi akan terulang.
Novel action ini menceritakan petualangan Thomas alias Tommy yang
berusaha menggagalkan usaha penutupan Bank Semesta oleh pemerintah. Di tengah
petualangannya terungkap cerita masa lalu Tommy kecil, hubungannnya dengan Om
Liem, usaha-usahanya untuk menemui menteri keuangan, Gubernur bank sentral,
putra mahkota pemenang pemilu dan sederet pengalaman menegangkan hanya dalam dua hari untuk menyelesaikan tugasnya
menyelamatkan Bank Semesta. Dalam perjalanannya Tommy mengalami hal-hal yang
tak terduga, kayak bertemu kembali dengan pejabat kepolisian
bintang tiga serta petinggi kejaksaan yang terlibat dalam kematian kedua orang
tuanya dan kehancuran bisnis keluarganya, dendamnya semakin membara untuk
membalas dendam. Ia memutuskan sekuat tenaga akan menyelamatkan Bank Semesta
dari kehancuran dengan bebagai macam cara, ya cara apapun bahkan jika harus
menyumpal mulut sebanyak mungkin pihak yang terkait Bank Semesta. Ia berjanji dengan
janji seorang petarung sejati.
Novel ini novel yang hebat, saya
mendunga-duga sepertinya Tere-Liye merupakan seorang lulusan pendidikan
ekonomi. Istilah-istilah ekonomi, penjelasan tentang ekonomi modern, suku
bunga, asal muasal bank, perputaran uang, indeks saham, perkreditan, money
laundry, inflasi, stabilitas ekonomi, dampak sistemik global bla…bla…bla…
terjelaskan dengan bahasa yang sederhana, mudah di pahami. Sedikit dahi
berkerut wajarlah, malah membaca berulang tentang suatu konsep yang dijelaskan
semakin membuka wacana tentang fenomena gegernya kasus hukum terkait masalah
ekonomi yang mirip terjadi di negeri
ini. Tau kan? Itu lho Century Gate, alias skandal Bank Century.
Dulu waktu anget-angetnya bank
century (sekarang gimana ya kasusnya? Menguap sampe gak terlihat ) Waktu nyimak
di berita tentang heboh tentang tim tujuh di bentuk untuk membuka kasus Bank Century, yang saya tahu hanya, ”Oooooh,
ada masalah korupsi ya di Bank Century, Oo, ternyata kasus ini melibatkan
pejabat-pejabat penting di kenegaraan ya, oooh… kasian ya ibu Endang di mintai
pertanggung jawabannya layaknya tersangka, wooww ternyata Negara mengalami
kerugian hingga triliyunan toh akibat skandal Bank Century. Yaaa, hanya sebatas
itu.
Siapa yang pernah nonton film trilogy “Bourne”?
Cung? Naaah serunya novel ini mirip-mirip kayak penyelamatan Bourne dari orang
yang hendak mencelakakannya. Novel ini menjawab pertanyaan saya mengapa kasus
Bank Century bisa terjadi dengan bahasa yang saya pahami mengikuti alur cerita
dan penjelasanya Tommy. Bagi yang seneng ekonomi
serta senang mengamati permasalahan
politik ekonomi dan global ini buku layak dibaca.
Tak ada gading yang tak retak
terdapat banyak kebetulan dan
keberuntungan yang dialami oleh Tommy. Yaa walaupun si penulis novel berhak
saja menulis kebetulan-kebetulan itu toh didukung dengan penjelasan yang
berusaha menguatkan kebetulan dan keberuntungan yang dialami. Sepertinya novel
ini kelak akan terdapat cap Best seller di covernya. Hmmm, gimana kalau di
filmkan? sepertinya menarik.
Eh… kasus Bank Century sama gak ya dengan Bank Semesta? Hmmm, entahlah yang pasti Bank
Semesta hanya ada di negeri para Bedebah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar