Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Senin, 19 November 2012

Resensi Novel "Negeri Para Bedebah"


Judul Buku          : Negeri Para Bedebah


Penulis                 : Tere-Liye

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit       : Juli 2012

Halaman             : 440 hal

Harga                 : 65.000 diskon jadi 58.000

“Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru disbanding kisah nyata.

Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah.

Tetapi setidaknya, kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat.”

Baris tulisan di atas merupakan tulisan yang tertera pada bagian cover belakang novel ini. Yeeah, novel ini merupakan novel kedua Tere-Liye yang saya beli di book fair beberapa hari yang lalu. Kenapa tertarik dengan buku ini? Pertama judulnya memang menarik dan enak untuk di ucapkan. “Negeri Para Bedebah”, kata terakhir di belakangnya kayaknya yang bikin novel ini kesannya provokatif banget. Emang dimana sih negeri yang katanya bedebah itu? emang ada ya? Kenapa bisa bedebah? Sebegitu bedebah-kah?

Novel ini di buka dengan wawancara yang dilakukan Julia seorang wartawati terbaik di majalah ekonomi review mingguan kepada seorang konsultan  keuangan yang bernama Thomas, seorang  professional yang menjadi tokoh utama dalam novel ini,. Thomas yang merupakan ahli konsultasi ekonomi professional yang lulus dari universitas ekonomi terbaik, menjadi pembicara pada konferensi ekonomi antarbangsa, dan yang tak terduga Thomas adalah seorang petarung sejati.

Kisah ini berlanjut, suatu malam Thomas di hubungi orang kepercayaan keluarganya yang bernama Ram , bahwa, segerombolan polisi sedang berada di rumah Om Liem (om-nya Thomas) memastikan akan terjadi penangkapan besar. Kabar itu berhembus makin kencang bahwa Bank Semesta yang dipimpin oleh Om Liem mengalami pailit dan merugikan negara, masalah keuangan yang sangat besar. Negara hendak memutuskan dua perkara apakah Bank Semesta ini akan diselamatkan ataukah dinyatakan di tutup dengan risiko akan terjadi dampak sistemik bagi negara yang sangat besar. Masalah Bank Semesta ini kelak bukan hanya berdampak pada ditutup atau tidaknya bank ini akan tetapi risiko terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 bisa jadi akan terulang.

Novel action ini menceritakan petualangan Thomas alias Tommy yang berusaha menggagalkan usaha penutupan Bank Semesta oleh pemerintah. Di tengah petualangannya terungkap cerita masa lalu Tommy kecil, hubungannnya dengan Om Liem, usaha-usahanya untuk menemui menteri keuangan, Gubernur bank sentral, putra mahkota pemenang pemilu dan sederet pengalaman menegangkan  hanya dalam dua hari untuk menyelesaikan tugasnya menyelamatkan Bank Semesta. Dalam perjalanannya Tommy mengalami hal-hal yang tak terduga, kayak  bertemu kembali dengan pejabat kepolisian bintang tiga serta petinggi kejaksaan yang terlibat dalam kematian kedua orang tuanya dan kehancuran bisnis keluarganya, dendamnya semakin membara untuk membalas dendam. Ia memutuskan sekuat tenaga akan menyelamatkan Bank Semesta dari kehancuran dengan bebagai macam cara, ya cara apapun bahkan jika harus menyumpal mulut sebanyak mungkin pihak  yang terkait Bank Semesta. Ia berjanji dengan janji seorang petarung sejati.

Novel ini novel yang hebat, saya mendunga-duga sepertinya Tere-Liye merupakan seorang lulusan pendidikan ekonomi. Istilah-istilah ekonomi, penjelasan tentang ekonomi modern, suku bunga, asal muasal bank, perputaran uang, indeks saham, perkreditan, money laundry, inflasi, stabilitas ekonomi, dampak sistemik global bla…bla…bla… terjelaskan dengan bahasa yang sederhana, mudah di pahami. Sedikit dahi berkerut wajarlah, malah membaca berulang tentang suatu konsep yang dijelaskan semakin membuka wacana tentang fenomena gegernya kasus hukum terkait masalah ekonomi yang  mirip terjadi di negeri ini. Tau kan? Itu lho Century Gate, alias skandal Bank Century.

Dulu waktu anget-angetnya bank century (sekarang gimana ya kasusnya? Menguap sampe gak terlihat ) Waktu nyimak di berita tentang heboh tentang tim tujuh di bentuk untuk membuka  kasus Bank Century, yang saya tahu hanya, ”Oooooh, ada masalah korupsi ya di Bank Century, Oo, ternyata kasus ini melibatkan pejabat-pejabat penting di kenegaraan ya, oooh… kasian ya ibu Endang di mintai pertanggung jawabannya layaknya tersangka, wooww ternyata Negara mengalami kerugian hingga triliyunan toh akibat skandal Bank Century. Yaaa, hanya sebatas itu.

Siapa yang pernah nonton film trilogy “Bourne”? Cung? Naaah serunya novel ini mirip-mirip kayak penyelamatan Bourne dari orang yang hendak mencelakakannya. Novel ini menjawab pertanyaan saya mengapa kasus Bank Century bisa terjadi dengan bahasa yang saya pahami mengikuti alur cerita dan penjelasanya Tommy. Bagi yang seneng  ekonomi  serta senang mengamati permasalahan politik ekonomi dan global ini buku layak dibaca.

Tak ada gading yang tak retak terdapat  banyak kebetulan dan keberuntungan yang dialami oleh Tommy. Yaa walaupun si penulis novel berhak saja menulis kebetulan-kebetulan itu toh didukung dengan penjelasan yang berusaha menguatkan kebetulan dan keberuntungan yang dialami. Sepertinya novel ini kelak akan terdapat cap Best seller di covernya. Hmmm, gimana kalau di filmkan? sepertinya menarik.

Eh… kasus Bank Century sama gak ya dengan Bank Semesta? Hmmm, entahlah yang pasti Bank Semesta hanya ada di negeri para Bedebah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar