Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Senin, 23 Desember 2013

Dua ibu

Alhamdulillah Ya Allah...

Hari ini dimana-mana orang pada ngucapin "selamat hari ibu" baik itu langsung ke orang tuanya ataupun hanya menuliskannya di media sosial.

yaaa...entahlah, saya termasuk orang yang jarang bahkan hampir tidak pernah ngucapin i love u ke orang tua saya. Mungkin karena orang tua sayapun tidak berlaku seperi itu ke saya. Menurut  saya hari ibu bukan hanya hari ini, tapi setiap hari dan setiap saat kita memuliakan ibu kita.

Dari hati yang terdalam sungguh, saya sayang umi..ah entahlah semakin kesini rasa itu semakin kuat karena semakin kedewasaan saya dan umur yang semakin berambah saya menyadari bahwa peran umi sangat besar bagi kedewasaan saya dan proses pemahaman hidup yang saya alami. Pengorbanan bahkan rasa sakit atas perlakuan saya sebagai anak bisa jadi sudah tak terkira bagi umi. Ahh, saya masih merasa jauh dari yang namanya berbakti entahlah.. sejak saya menikah perasaan untuk membuat umi dan abah bahagia itu semakin kuat. Saya gak mau buat keduanya menangis apalagi menangisi saya... Saya ingin menjadi cahaya bagi mereka di dunia hingga akhirat kelak.

Alhamdulillah, di penghujung tahun 2013 ini saya punya 2 ibu yang luar biasa. Umi dan ibu...
saya cinta dan sayang keduanya, keduanya orang tua saya saat ini. Ibu, sejak saya sah menjadi istri maka ibu sah pula menjadi ibu saya. Ibu yang harus saya sayangi, cintai, hormati, muliakan, layaknya umi di hari-hari saya. Nama Ibu menjadi bagian dari do'a yang saya lantunkan. Nama umi dan ibu menjadi lantunan harapan saya akan kebahagiaan, kesehatan, keberkahan dan rasa sayang di dalam keluarga besar kami.

Dan sungguh, saat ini saya punya dua ibu (umi&ibu) yang saya sayangi dan saya muliakan....

Allahummaghfirli waliwalidaiya warhamhuma kamaarobbayani soghiro, Amiin 

Minggu, 15 Desember 2013

malam ini saya sangat sedih Ya Allah, rasanya berkecamuk dalam hati. "Saya hanya ingin dimengerti!" tapi kata-kata itu tidak bisa saya ucapkan pada siapapun. Rabb..

Kamis, 17 Oktober 2013

Daylight Maroon 5 by Anoop Desai



Yaaa, lagu ini cukup membuat 2 hari ini melow-melow gimana gitu. Sebetulnya gak suka-suka banget tapi enak juga di denger. Lebih seneng denger versinya Anoop Desai feelnya lebih dapet daripada om Adam. Nguprek-nguprek nyari mp3-nya gak dapet, alhasil untuk sementara waktu save videonya dulu aja deh sekalian liriknya biar tau apa yang dimaksudkan oleh si penyanyi.

 Daylight

Here I am waiting, I’ll have to leave soon

Why am I holding on?

We knew this day would come, we knew it all along

How did it come so fast?

This is our last night but it’s late

And I’m trying not to sleep

Cause I know, when I wake, I will have to slip away


CHORUS
And when the daylight comes I’ll have to go

But tonight I’m gonna hold you so close

Cause in the daylight we’ll be on our own

But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah

Here I am staring at your perfection

In my arms, so beautiful

The sky is getting back, the stars are burning out

Somebody slow it down

This is way too hard, cause I know

When the sun comes up, I will leave

This is my last glance that will soon be memory


CHORUS
I never wanted to stop

Because I don’t wanna stuck alone babe, stuck alone babe

I was afraid of the dark

But now it’s all that I want, all that I want, all that I want

CHORUS (2x)

Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah!

Minggu, 06 Oktober 2013

surat untuk Dhaneeta

O' Dhaneeta...
Kau tahu bahwa setiap orang punya hak sendiri untuk memilih bagaimana caranya untuk bahagia, sesimpel apapun atau bahkan menjulang tinggi harapan bahagia menurutnya.

Dhaneeta, kulihat bahagia itu pada ia yang senyumnya penuh dengan ketulusan walaupun hidupnya serba kekurangan, kulihat bahagian itu walaupun ianya sedang menangis, kulihat bahagia itu walaupun hatinya diliputi kecewa. Biarkan kubagi cerita bahwa semua itu tergantung bagaimana kita mengambilnya, mengemas dan membungkusnya. Tak perlu harus bersungut ataupun merasa "aku tak sebahagia mereka" karena apa yang kita lihat belum tentu senyatanya selalu bahagia, dan apa yang kita nilai rendah pada diri kita bisa saja itu menjadi suatu yang luar biasa di mata orang yang  melihat. Cukuplah syukur dan merasa cukup sebagai obat pelipur dukamu.

Dhaneeta, masih banyak cerita yang ingin kubagi bersamamu mungkin di lain waktu. 

Kamis, 03 Oktober 2013

Rabu, 02 Oktober 2013

cuma pengen ngomong

Bismillah...

Sebetulnya malu nulis ini, tapi kalau gak di ceritain rasanya lebih gak enak lagi. Ya sudah semoga lebih lepas dan lebih tenang sesudahnya.

Beberapa minggu terakhir ini sebetulnya minggu yang luar biasa, rasanya berat, tapi berusaha untuk tetap terasa ringan dan semua akan baik-baik saja. Pengen nangis rasanya, pengen nangis karena Allah udah baik banget nolong dan mempermudah urusan-urusan saya. Allah itu-kan Maha Membolak balikan hati, Maha Mengatur, Maha Perkasa, ah... seandainya semua proses yang sedang saya jalani ini Allah takdirkan terasa berat dan membebani apalah jadinya diri, remuk redam, "hancur" sejadinya.

Mencoba sejadinya untuk memiliki pemahaman hidup yang baik (bahasanya Tere Liye), bahwa ada Allah yang akan mempermudah urusan saya, bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa saya, bahwa bersama kesulitan ada kemudahan, bahwa saya tak akan pernah kecewa dalam berharap kepada Allah. Ahh... semuanya terasa ringan. Bahkan ketika kau menangis kau akan akan menemukan senyum di dalamnya.

Maluu... rasanya malu pangkat tiga karena apa yang udah saya lakukan baik itu ibadah, interaksi sosial, pencapaian, target, hubungan dengan alam, berbakti dengan orang tua, berbuat baik dengan tetangga, berbuat baik dengan pasien masih belum ada apa-apanya, dll,  ikhlaspun rasanya masih samar, masih banyak yang compang camping, tidah utuh dalam ibadahnya dan masih banyak yang cacat dalam berbuat, ditambah banyak dosa, disuruh gak taat, ngambil aturan yang dirasa mudah saja, menunda-nunda berbuat baik. Tapi, lagi...lagi... dan lagi...Allah itu baik banget udah ngasih banyak senyuman di hati saya.

Makasih Ya Allah... cuma pengen ngomong itu.

Jumat, 23 Agustus 2013

“Aku sepakat bahwa ini agak misterius. Ada lima milyar orang hidup di planet ini. Namun, kau hanya jatuh cinta pada seseorang yang istimewa dan kau tidak bisa menggantikannya dengan siapa pun.”

~ Jostein Gaarder, Misteri Soliter

Merasa

Saya orang baik. Astaghfirullahaladzim...
Saya pikir itu kalimat yang berbahaya bila saya ucapkan. MERASA  udah berbuat lebih dan merasa wow. Ampun Ya Allah. Gak pantes rasanya, kalau itu yang mengungkapkan orang lain ke kita bisa lain ceritanya. Batas antara ikhlas dan sombong itu tipiiiiis, bahkan bisa jebol tanpa kita sadari. Hati-hati...

Apalah diri, hanya beruntung banyak aib yang ditutupi.

Bulan


Dua malam yang lalu, bulan bercahaya terang, bulat, penuh, utuh, tidak terhalang awan, lepas memandang dan tentunya indah banget. Jarang-jarang dapet moment yang bisa bikin sisi melow muncul.

Rasanya pengen cari tower, duduk mandang bulan sambil sharing banyak hal, atau naik ke lantai atas, cari atap sambil tiduran mandangin bulan yang lagi purnama (jiaaa... sweet banget).

Bulan cepat berubah, tadi malam bulan gak seindah kemarin (apa saya yang salah liat), tidak utuh, berbeda, tak lagi penuh, kurang tampak indahnya, pokoknya ada yang beda, ahhh... atau ini hanya perasaan saya saja. Apa ada hubungan suasana hati dengan keindahan bulan?? (perlu diadakan penelitian).

Parahnya, beberapa minggu terakhir ini tiba-tiba pengen download lagu jadul Sheila On7 "Anugrah terindah yang pernah kumiliki", gak ada angin gak ada hujan. Cocok banget di santap pas lagi mandang bulan, atawa lagi pengen nostalgia tempoe doeloe. Akhirnya...dan akhirnya lagu itu ada di playlist winamp lagu saya sekarang. Cukuplah untuk sementara waktu mewakili hati yang lagi melow ngeliat bulan (alasan).

Jumat, 16 Agustus 2013

#PrayforEgypt

Bismillahirrahmanirrohim...

Jumu'ah Mubarokah

Luangkan waktu untuk mendo'akan saudara-saudara kita di Mesir, pray for Egypt...
Udah lebih dari 2600 jiwa meninggal dunia akibat kudeta militer.
Jika tidak bisa jasad yang ikut berjuang, minimal do'a yang kia lantunkan...


Senin, 12 Agustus 2013

Be a wise

" Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana." 

- Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Tere Liye-


"...., begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri."

"Ada satu janji Tuhan. Janji Tuhan yang sungguh hebat yang nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya. Tahukah kau? Itulah janji menatap wajahNya. Menatap wajah Tuhan. Tanpa tabir tanpa pembatas...saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu atas janji itu, maka hidup kita setiap hari akan selalu indah..."

-Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Tere Liye-

Iris

Baiklah... cukup sudah lagu-lagu yang seperti ini. Lagu yang bisa buat hati teriris-iris (lebay...), tapi mau bagaimana ya, kok setiap kali denger ini lagu langsung keinget zaman-zaman SMP dulu (jadul banget, ketahuan udah berumur : D hahaa).

Okelah, Mr. Nick Boddington ini berhasil sukses menyanyikan lagu nostalgia saya ini dengan gayanya. Mau saya simpen buat kenang-kenangan aja. barangkali suatu saat pengen mengenang masa-masa indah dulu.

Sabtu, 22 Juni 2013

Selamat Datang


Saya sering melihat bagaimana ekspresi kegembiraan, kesedihan, harapan, bahkan air mata dan tawa bahagia bisa muncul dalam satu waktu yang nyaris bersamaan. Yaa, saya memang belum menjadi seorang ibu, saya baru diamanahkan untuk membantu ibu-ibu itu melahirkan bayinya.Tapi saya seneng ngeliat pasangan suami istri yang dari matanya terpancar harapan dan berhasil memaknai kehidupan dari jalan yang baik. Saya beruntung ketemu, membaca dan turut merasakan apa itu harapan, jalan kebaikan dan pesan mendalam dalam surat cinta dari orang tua untuk anaknya di bawah ini. Semoga anaknya kelak menjadi anak yang memaknai hidup dengan pemahaman yang baik, dengan cara yang baik dan menggenggam petunjuk yang benar. Alegori...

Ini di bumi Allah, Nak. Selamat datang di sini, tempat di mana nanti engkau akan sempat merasa bingung saat berhadapan dengan pilihan nyata. Memutuskan untuk memilih jalan yang akan menghubungkanmu pada tangga menuju surga atau neraka. Tapi jangan resah, sebab aku dan ibumu berjanji akan menetapimu dalam fitrah dan berusaha untuk terus membimbingmu hingga engkau senantiasa berjalan di atas gili-gili yang meski penuh onak duri tapi dapat mengantarkanmu menuju surga, tempat di mana kita akan berjumpa lagi dengan kegembiraan yang tumpah ruah dalam perkenan Allah, insya Allah.
Selamat datang di sini, Nak. Selamat datang di madrasah kehidupan, tempat di mana nanti engkau akan belajar tentang nilai-nilai yang akan kaugenggam dan amalkan. Kita akan belajar bersama tentang halal dan haram, baik dan buruk, serta terpuji dan tercela. Jangan bimbang saat nanti kau berhadapan dengan beragam pendapat yang berseliweran tanpa tanggung jawab. Gigitlah kuat-kuat dengan gerahammu, akidah yang kami genapi dalam sanubarimu.
Ini dunia, Nak. Selamat menghirup nafas di sini, medan juang di mana kita akan mengepal bersama melawan banyak perkara yang menyesatkan. Usah gundah saat kautahu bahwa perdamaian dunia nyatanya memang omong kosong, sebab hak dan batil akan bertengkar tanpa henti. Kita akan bertempur bersama menyingkirkan thagut, sampai pintu rumah kita diketuk dan kerahmatanlil’aalamiinan Islam masuk ke dalam memenuhi seisi ruangannya hingga kita mulia karenanya. Insya Allah.
Keselamatan dan keberkahanlah dari Allah untukmu, Nak.
Salam sayang dari kami, dua orang yang telah dipercaya Allah untuk menjadi orangtuamu…
———————
Aemte Mite & Nan Nan



Mengapa Menolong Gaza!? (Tulisan Ust. Herry Nurdi)

Tidak bermaksud sombong, ujub, apalagi takabur jika saya bercerita tentang beberapa kegiatan yang saya lakukan. Tapi hanya merasa gatal, melihat, membaca, mendengar tragedy yang terjadi di Gaza di adu secara simetris dengan berbagai musibah yang ada di Indonesia.

Israel yang memerangi Gaza dan Palestine mengundang dan menyedot perhatian dari seluruh dunia. Banyak bantuan dan dukungan, lalu tiba-tiba di tengah gelombang simpati itu ada yang berkata, kita punya banyak masalah di negeri sendiri yang harus kita selesaikan, sekurang-kurangnya membantu menyelesaikan. Kenapa harus begitu?


Sepekan sebelum penyerangan Gaza (kembali) oleh Negara Zionis Israel, saya mempersiapkan tetamu dari negeri jiran yang datang melawat ke Indonesia. Beberapa program sedang kami susun, mengunjungi sahabat saya Kang Tatang, tunanetra pejuang, yang mendirikan SLB ABCD di Bandung yang ia biayai sendiri. Rumah warisan orangtuanya, dijadikan SLB yang menampung puluhan anak-anak tak hanya tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, bahkan banyak lagi anak-anak yang tak beruntung lainnya. Kadang Kang Tatang membiayai operasional sekolah ini, dengan cara memijat dan mengurut sopir-sopir angkot di beberapa terminal tempat kliennya berada. Saya mengajak tamu-tamu saya datang ke sana, tidak saja untuk berbagi, tapi saling silaturahim dan mendapatkan inspirasi perjuangan.

Masih di Bandung, tepatnya di Kopo Permai saya mengajak para tetamu untuk berkunjung ke Rumah Seribu Malaikat, sebuah rumah biasa saja. Tapi di dalamnya bermukim puluhan anak-anak dengan beragam cerita. Rumah Seribu Malaikat diambil dari judul buku yang ditulis oleh sahabat yang sudah saya anggap seperti ummi sendiri. Namanya Ummi Yuli dan suaminya, Achmad Badawi.

Dua orangtua luar biasa, mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak-anak hasil perkosaan, human trafficking, bayi-bayi yang dibuang hasil perzinahan, jumlahnya mungkin total puluhan. Yang dididik seperti anak-anak sendiri. Kami ingin berbagi dengan para tetamu kami, Indonesia adalah negeri yang besar, dan tentu saja dengan masalah yang besar juga, tapi kami juga tidak akan kehabisan cara untuk mengangkat beban dan meringatkan musibah sesama.

Para tetamu juga akan bersilaturahim dengan ibu-ibu penyapu jalanan di wilayah BSD, yang diasuh oleh para aktivis Muslimah dari Yayasan Al Khansa yang bermarkas di Tangerang Selatan sana. Ibu-ibu penyapu ini, bekerja di bawah terik matahari, diguyur hujan besar, demi mencari nafkah yang hanya dalam hitungan ribuan rupiah saja. Para aktivis Muslimah Al Khansa, mendampingi mereka, mengajari ngaji, memberikan santunan, pengobatan dan menjadi sahabat dalam susah dan senang.

Kami ajak para tetamu menuju ke perkampungan  pemulung, tempat ratusan kepala keluarga hidup jauh di bawah garis kemiskinan. Kami bekerjasama menyediakan guru mengaji, untuk mengajarkan iman dan aqidah kepada saudara-saudara ini. Bahkan akhir Desember nanti, para aktivis Muslimah Al Khansa akan menyelenggarakan pernikahan massal untuk penduduk yang nyaris tak punya selembar surat keterangan dari negara ini. Yang sudah daftar lebih dari 140 pasangan, jika kalian melihat mata dan wajahnya, pasti kalian akan terharu dan terbayang berhari-hari lamanya melihat kebahagiaan yang mengambang riang.

Saya sendiri, dengan beberapa teman aktivis Teachers Working Group, para guru pejuang melakukan gerilya dan perlawanan atas carut marutnya pendidikan. Menyebarkan virus motivasi kepada guru-guru Mujahid untuk bekerja dan beribadah dengan cara menjadi tugas pewaris para nabi. Sebab Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menjadi pendidik.”
Melakukan edukasi kepada para guru, agar memberikan yang terbaik dalam hal pendidikan. Kami dibayar? Tidak! Kami diberi bantuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan? Sepeser pun belum pernah! Kami berusaha menetapkan niat, bekerja untuk kebaikan, demi Allah semata.

Tapi, ketika Gaza diserang dan dizalimi, kami segera melakukan sesuatu juga. Sebelumnya, kami membantu Rohingya, sebelumnya lagi kami membantu Muslim Patani, dan ketika saudara Palestina memanggil, kami segera mengangkat tangan melakukan pekerjaan yang mampu kami lakukan, meski ringan.
Tak pernah sedetikpun pernah melintas dalam pikiran kami, untuk mempertentangkan tragedy yang terjadi di Gaza dan Palestina dengan musibah dan bencana yang ada dan sedang memuncak juga di Indonesia. Tidak sekalimat pun pernah kami pikirkan tentang hal ini. Itu karena memang tugas kita adalah khalifah fiil ardh, kita mendapat tanggung jawab besar dari Allah SWT untuk mengurus segala kejadian yang ada di muka bumi.

Ketika tulisan ini saya buat, sudah ada 120 warga Gaza yang meninggal dunia, semoga syahid seluruhnya, insya Allah. Ratusan lagi terluka, berat dan ringan. Ratusan rumah hancur dan rata dengan tanah, 25 masjid dibombardir oleh Zionis Israel karena dituding sebagai tempat Hamas melakukan mobilisasi dan mengumpulkan kekuatannya.

Sementara Amerika Serikat setiap hari memberikan bantuan puluhan juta dolar Amerika kepada Israel untuk kepentingan agresi militer dan pembantaian yang dilakukannya pada rakyat Palestina. Masak diam saja!?

Oh ya, tadi sore saya menolong seorang SPG yang jatuh tak sadar diri di sebuah pusat perbelanjaan, teman-temannya bilang kesurupan. Dan satu-satunya orang jenggotan yang ada di sekitar tempat itu adalah saya, maka otomatis saya harus memberikan pertolongan. Kesimpulan saya, setelah SPG ini sadar dan siuman, dia bukan kesurupan, tapi beban kehidupannya sangat banyak dan berat. Belum sarapan dan belum makan siang, mungkin tak ada uang. Di tengah cuaca dan musim penghujan yang lebat serta dingin AC yang hebat.
Suami dan anaknya diminta datang menjemput dan membawa pulang. Dan memang, nampaknya beliau banyak pikiran dan beban. Kami, saya dan istri, membantunya, mengangkat beban, secepatnya, dan setelah itu saya kembali ngetwit tentang perkembangan Palestina dan me-RT kejadian-kejadian terakhir dari Gaza. Sekurang-kurangnya, itu yang bisa saya lakukan sore tadi.

Tidak perlu mempertentangkan kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan. Tidak perlu juga membanding-bandingkan berbagai masalah yang terjadi di sekitar kita dengan musibah-musibah yang jauh di pelupuk mata. Tidak perlu!

Lakukan sebisanya. Lakukan semampunya. Lakukan sebaiknya-baiknya. Insya Allah, nanti kita janjian bertemu di tempat yang mulia, tempat yang dijanjikan Allah pada hamba-hamba-Nya yang melakukan sesuatu dengan niat sempurna. Salam rahmat untuk antum semua.

http://herrynurdi.com

Rabu, 19 Juni 2013

Pertanyaan buat Tere Liye

Pembicaraan senja dengan Ms. Ivon (sedikit penambahan di sana sini)

Sy       : von, pernah ketemu dengan Tere Liye?
Ivon    : belum un, emang kenapa?
Sy       : tau gak von, diriku punya list baru, yaitu ketemu dengan Tere Liye terus nanya tuh ke Tere Liye sambil dengan posisi ngacung. "Bang Tere, sehari anda baca berapa buku? Bang Tere, buku apa aja yang bang Tere suka? bang Tere, buku apa yang paling berpengaruh buat bang Tere? Bang Tere apa yang membuat tulisan2 anda begitu bijak dengan penulisan yang biasa2 saja tapi sangat berpengaruh?"
Ivon    : un,  biasanya Tere Liye sering ngadain acara di Bandung. Ntar klo ada kesempatan kita bisa ikutan tuh.
Sy       : Oh ya, asiiik. Amiin :)

Selasa, 18 Juni 2013

Keep fighting Leu

Yaaa....
akhirnya setelah beberapa lama saya bersahabat dengan kondisi badan yang sehat, pada akhirnya saya mengalami yang namanya drop condition. 
kayaknya sedikit kecapean sisa-sisa naik lembah Cilengkrang beberapa hari yang lalu. Kaki rasanya merengkel, sedikit lebam di beberapa tempat, dan yeaaah saya akhirnya bersahabat dengan pilek saat ini.
Anehnya, saya gak merasa terganggu ataupun kesel dengan pilek ini. Otak ini langsung keinget pelajaran fiskes di bangku kuliah dulu. Gimana proses sel darah putih alias leukosit melakukan fagositosis terhadap benda asing alias kuman yang masuk ke tubuh, berjuang untuk tetap struggle bertahan mempertahankan kondisi badan biar tetap prima, melakukan peran sebagai polisi badan yang nangkep penjahat yang masuk di  zona kerjanya. Ohhh, sistem sel yang luar biasa, penuh pengaturan, detail, ngerti mana tugas dan fungsinya masing-masing.

Ahhh, banyak yang terlupakan. Salah satunya saya lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih pada leukosit, trombosit maupun eritrosit yang berusaha bekerja dengan sangat baik di dalam tubuh saya ini. (Makasih ya..) udah turut berjuang beberapa bulan ini sampai saya lupa udah berapa lama saya sehat. Alhamdulillah, makasih ya Allah.

Nah, jika sekarang saya gak sehat mungkin sang leukosit sedang babak belur melawan benda asing entah itu virus influenza ataupun benda2 pengganggu lainnya yang masuk ke tubuh. Tetap berjuang, jika dikau kalah berperang, tenang aku tak akan mengumpat marah menyalahi keadaan. Kita berjuang bersama untuk memulihkan keadaan. Oke! 

Kamis, 13 Juni 2013

Off

Udah hampir 3 bulan off alias vakum dulu dari dunia per facebookan dan BBMan. Mohon maaf bagi para penggemar (#jiaaaah), bukan-bukan... maksudnya bagi teman2 yang ngirim pesan lewat BBM karena gak tau no hape saya, ataupun temen2 di FB yang sekedar nanyain kabar dan gak tau no Hape maupun BBM saya. Sorry seems to be the hardest word (sorry Blue saya pinjem judul lagunya). Jangan khawatir yang disana, saya sedang baik-baik saja... 

Saya gak tau kapan harus mengaktifkannya lagi, sepertinya tidak dalam waktu dekat ini. sampai saat ini saya cukup merasa nyaman hanya dengan sekedar melihat isi inbox di Fb, atau konfirmasi pertemanan, baca status-status dan shere tulisan2 Tere Liye, buka profil Mandanya Nyawa Nyala, baca status kang  Divan, Roma Elmona, Seto Buje, Liat kabarnya Ivon, Kaka, Yeni, Anah,  dan temen-temen maya layaknya mba Ida, Niya, bang liga, ust. Pizaro, Ust. Herry, Zaynur Ridwan, dll. Saya merasa nyaman untuk tidak menulis status, yaaa sesekali comment bolehlah ataupun sesekali saya coba ajak ngobrol yang sedang on line.

Hmm, untuk sementara waktu ini berkecimpung di dunia per-Fb bukan hal yang menarik untuk saya. Seperti ponakan saya yang saat ini sedang tidak tertarik dengan mainan kartu gambarnya. saya beralih di dunia per-Blog-an. Ini lebih manarik saat ini, blog walking mencelat dari sana kemari, liat2 halaman rumah orang, kalau ada yang bagus di simpen, baca buah pikir orang2 dari yang gak jelas, samar-samar, yang kacau, cerita orang2 sukses, pencerahan hidup, tulisan yang BJBK tapi influence banget, ya gitu deh.. dan itu menarik saat ini.

So, saya bukan ingin menghindar.. bukan! Saya sedang ingin mencoba mencari jalan lain untuk menemukan apa yang saya gemari saat ini. 

=Cukup Sekian dan Terima Kasih =

Senin, 10 Juni 2013

Dufan

Jum'at sore kemarin awalnya pengen lari sore juga tapi berhubung abis dines malem badan rasanya pegel (kehabisan energi buat lari) akhirnya cuma nemenin Ivon lari di sport center. Menikmati suasana, sore yang ramai.

Ivon sukses lari 6 puteran sore itu. udah hampir 3 minggu gak ketemu dan gak cerita2 sama Ivon, tujuan saya saat itu sebetulnya pengen denger cerita2nya beberapa minggu terakhir ini. Kabar teranyar temennya Ivon yang di UGM Jogja mau ekspedisi Merapi pertengahan bulan Juni ini dan kita ketinggalan berita. Alhasil cuma ngenes dan berpikir kita belum rejekinya ke sana kali von...

Ivon habis baca novel 5 cm, ngomporin abis-abisan kalau udah cerita, She's inspiring woman (hehee). Impiannya banyak, beberapa impiannya dalam waktu dekat pengen ke Dufan, pengen ke Lampung, naik kereta api dan naik kapal laut. Haaahaaaa.... ngekek abis2an (sambil pegang perut) pas tau itu harapan Ivon.

Ivon...  untuk impian yang pertama diriku pengen banget nemenin dirimu ke sana, beneran.

percakapan fiktif...
Saya: von diriku mau dong ke Dufan, udah lama euy gak kesana terakhir dulu waktu masih SD, mau nyobain kora-kora
Ivon: ayo un, kita bareng aja
Saya: tapi takut von, takut nyasar...
Ivon: Ihhhh, tenang aja un, kita tinggal tanya aja
Saya: Kalo nyasar di Bandung sih masih tenang, tapi kalo di Jakarta kesannya gimanaaaa gitu
Ivon: Iya ya un, hayo sih un. Ivon pengen banget nih. bulan ini Ivon libur panjang, Uni libur kerjanya kapan (sambil buka kalender Hape)
Saya: wah von niat amat sampe apal jadwal dinas diriku (terharuu), von kadang kita memang harus nekat lho buat wujudin harapan2 kita (belajar bijak)
Ivon: iya un, tanggal 23-24 juni libur kan? hayuk un tanggal segitu aja ke Dufannya (semangat !)
Saya: Hmmm (kebanyakan mikir) boleh juga, tapi ongkosnya pulang-pergi bayarin ya von
Ivon: #whatdezig :D


Unwell tapi rasanya im fine.

Hari libur (minggu) untuk sebagian besar orang, tapi hari kerja buat orang yang kebagian shift pagi di hari libur seperti saya. Dan sesuatu di dalam badan saya telah berhasil sukses jaya membuat hari ini begituuu "emosional". Hmm... bukan untuk ngomel-ngomel, marah, kesel, jengkel ataupun mengkel, ini jauh dari yang namanya berapi-api. Saya langsung keinget pelajaran bu Hikmah Sobri waktu semester 4 di bangku kuliah dulu, seperti ngerasain gimana teori post partum blues/ baby blues itu berlaku di badan saya hari ini. Oh sungguh gak jelas gak karuan.. Wahai progesteron dan estrogen selamat bekerja, kita lihat sejauh mana usahamu mengaduk-aduk hari ini.

Pengen baik-baik saja, tapi gak bisa nutupin kalau saya sedang mengalami sesuatu yang "bergejolak". Oh sungguh sangat tidak membuat nyaman, ditambah kalau denger lagu-lagu mellow bisa meleleh nih air mata (untungnya lagu mellow gagal menunaikan tugasnya), SMS  si Yeni sama Ivon malem-malem, whuaaa malah makin bikin syahdu suasana (gak tega ngajak begadang buat nemenin saya yg lagi gak jelas), pengen ngobrol sama Kaka tapi langsung keinget Kaka kan udah merrit, hari ini kamer dan kasur jadi sahabat terbaik sejak pulang kerja sampai saya nulis saat ini. Kalau ada kertas depan pintu kamar rasanya pengen nulis "maap, lagi gak pengen di ganggu".

Sampai pada akhirnya, saya kehilangan rasa kantuk yang sangat saat ini. Bingung mau ngapain, masa harus natap langit-langit kamer sampe besok pagi (gak produktif!), mau nyari temen ngobrol (liat jam dong setengah 12 malem mau gangguin tidur orang, #lempar sapu), berharap kang Divan Semesta upload tulisan2 di blognya, masak mau gini-gini aja, lemah banget. Nah, akhirnya saya berhasil lompat dari kasur, idupin lepi, setel winamp play Ahmad Saud, dengan sabar menanti koneksi internet yang super melatih kesabaran daan  nulis tulisan ini, walaupun berisi curhatan yang aneh tapi cukup membuat nyaman sedikit.

Ya Ampuuun, emang ya obat tuh ada di mana2... buka blognya Yurisa (luar biasa tulisan2nya) nemuin tulisan2 bagus, penasaran nyambi denger nasyid Mishary Rashid . Dan.. kesimpulannya "oke, cukup sampai disini. Besok kita bersemangat kembali, Bismillah."


Sabtu, 01 Juni 2013

Iri, no..no..

Emang ya, hidup itu gak semulus dengan apa yang kita bayangkan. Pernah lihat orang kaya yang dengan hartanya ia bisa melakukan apapun, bisa membeli apa yang diinginkan, bisa ke manapun tempat yang ia ingin kunjungi, dengan tas branded yang menggiurkan orang yang melihat, dengan mobil atau gadget terbaru yang paling trendy, di tambah cerita anak-anaknya yang bisa masuk ke perguruan tinggi manapun yang mereka suka, sawah berhektar-hektar tersebar di berbagai desa, dan asset-aset yang tak terhitung lainnya baik di simpan di bank atau menjadi harta yang tak bergerak yang menyilaukan orang yang memandangnya.

Banyak orang yang memuji, bahkan menyanjung. Semua kilauan dunia itu ibarat air hujan yang Allah swt turunkan buat orang tersebut dan menganggap diri orang biasa dan tak seberuntung si orang yang beruntung dengan harta melimpah itu. mungkin ada saja yang menganggap bahwa Allah itu baik dengan orang tersebut sehingga apapun yang diinginkan Allah beri di dunia ini, dan menganggap bahwa keterbatasan harta yang dimiliki dan kesulitan hidup yang dijalani sebagai bentuk ketidakadilan Allah terhadap dirinya, Astaghfirullahaladzim.

Selama yang kita ketahui, bahwa hidup itu ibarat roda gak selamanya seseorang ada di bagian paling atas dan sgak selamanya ia berada di bagian yang bawah menyentuh aspal jalanan yang kasar. Hidup itu adalah perjuangan untuk tetap struggle, bertahan hidup dengan segala kondisi kehidupan yang mendera. Pilihannya ada 2, mau tetap berjuang dengan keadaan ataukah selamanya terpuruk dalam kegagalan pasrah lalu tenggelam.

Balik lagi ke cerita di atas, pastilah ya pernah bertemu atau mendengar cerita orang yang selalu berbahagia itu. hei, gak usah merasa iri dengan apa yang di punyanya ataupun merasa diri kita tak bahagia ataupun tak beruntung. Setiap orang pasti punya masalah yang dihadapinya. Setiap orang baik kaya ataupun miskinpun ada taraf kebahagiaan yang dialaminya.

Berani menjamin bahwa orang kaya gak punya masalah? Bahwa hidupnya selalu tersenyum tanpa duka? Bahwa dunia sudah betul-betul “bersahabat” kepadanya. Berani jamin bahwa masalah itu jauh dari mereka? Berani jamin bahwa mereka selalu bahagia?

Pernah dengar tentunya bahwa dijadikan indah apa-apa yang dimiliki seperti istri yang cantik, anak-anak yang banyak, tanah yang luas, kendaraan yang banyak. Dan tentunya setiap orang sepakat bahwa harta, tahta dan wanita merupakan cobaan yang diberika oleh Allah bagi tiap-tiap diri. Cobaan, alias ujian yang sudah menjadi sunatullah/ ketetapan bahwa setiap manusia akan diuji sesuai dengan kesanggupannya.

Jadi, tak perlulah merasa bahwa Allah itu tak adil atas tiap kemalangan, keterbatasan dan kekurangan yang kita miliki. Tatapan kita terlalu mendengak ke atas dengan menjadikan orang-orang yang “beruntung” itu sebagai standar kesuksesan hidup di dunia. Bahwa kemalangan yang dia alami merupakan bentuk kesalahan dan dosa-dosa kita selama ini, bahwa Allah menghukum kita atas semua khilaf sehingga kebahagiaan itu menjauh dari kita. Hhmm … kita terlalu menggunakan standar duniawi untuk mengukur betapa luasnya kasih sayang Allah terhadap apa-apa yang sudah menempel pada diri kita. Sungguh betapa rendahnya kita jika hanya menilai bentuk Rahman-Rahim Allah hanya dari ukuran materi yang tampak.

Setiap orang pastinya diuji dengan kadar keimanan dan situasional kehidupannya masing-masing. Dan yang ku yakini bahwa Allah tidak akan pernah dzalim atas setiap perlakuan yang berlaku terhadap kita. Heii, kita ini cuma sekedar hamba-Nya saja. Tak perlu risau atas rizki kita semuanya udah ada yang mengatur, Man jadda wa jada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Rezeki itu equivalen dengan ikhtiar kita. Siapa yang bersungguh-sungguh mencarinya maka bersiaplah untuk menerima hasil usaha kita, kesuksesan-kesuksesan kita.

Paus itu beratnya 30 ton dan sehari paus makan kurang lebih 4 ton, mamalia ini punya otak tapi gak punya akal lho. Ianya hanya menggunakan animal instinct  untuk tetap bertahan hidup. Geraknya lambat diakibatkan postur tubuhnya yang aduhai besaaaarnya tapi karena Maha Kuasa Allah, Kasih Sayang Allah paus-paus itu masih tetap bertahan hidup sampai sekarang. Bayangkan jikalau tidak ada yang berkuasa mengatur sistim rantai makanan si paus ini, mungkin sampai sekarang kita tak pernah tau ada paus yang hidup di dunia ini.


Masih sempat menganggap bahwa Allah itu tidak adil terhadap kita, bahwa kemalangan yang kita alami sebagai wujud Allah tidak sayang sama kiita? Astaghfirullah, saya berlindung dari sikap seperti itu dan dijauhkan dari lintasan yang tak berguna.  #introspeksidirinina

kapan kita ketemu

Ada yang kurang, apakah itu? ya, sepertinya saya melewatkan moment2 yang menyenangkan sharing sama sohib2 tercintah. Obrolan berkualitas tingkat tinggi (he...), sungguh rasanya ada yang ingin di ceritakan, dibagi, tuker pendapat, dapet ilmu baru, dapet referensi baru, inspirasi baru, daaaan buku pinjeman baru :p 

yaaaa, Jadwal kerja yang gak biasa dan berubah, ketika teman2 libur saya kerja dan ketika saya libur mereka bekerja. 

Ivooon, kapan kita ngobrolin dengan hebohnya status2 Tere Liye, ngobrolin masa depan, planning mendidik anak, rencana berkeluarga, buku apa aja yang bagus, mimpi2 masa depan... ahhh sepertinya kita perlu membuat agenda jogging sore lagi.

Yeni, diriku tau pasti dirimu kuat. Dalam hal apapun? kesehatan, harapan, mimpi2, pencapaian target, hei ...! gimana rencana bersama menjadi enterpreneur muda yang sukses? sepertinya kita harus merubah  slogan Sukses menjadi kerja nyata, How?

Kapan kita bisa bertemu? mungkin besok, lusa mmm atau mungkin di waktu dekat ini #hope


Sabtu, 11 Mei 2013

Barakallah Kaka

Alhamdulillah...
11 Mei 2013 akhirnya kaka (panggilan kami untuk sohib kami yg paling tua, Waki'ah) menikah. Ahhh, kaka memang selalu memberikan kejutan untuk kami di tiap proses2nya.

Kaka, kita memang gak pernah tahu kelak dengan siapa Allah akan mempertemukan kita dengan pasangan hidup kita, dengan siapa, dimana, kapan, semua indah penuh dengan kejutan tanpa perlu ada perasaan yang di paksakan ataupun di buat-buat. Tak perlu di percepat ataupun di perlambat toh sejatinya  sudah tertulis layaknya kematian dan kehidupan kita sebagai manusia. Saatnya tiba maka tak bisa kita menolaknya.

Kaka kutahu sebagian ceritamu dalam menemukan pendamping hidup, memang tak mudah, tak selalu lancar tapi kita tak pernah menyangka bukan bahwa semua itu berujung indah, bukankah Allah tak akan mendzalimi, mungkin kita saja yang tak sabar dalam menjemput rezeki yang memang sudah di sediakan untuk kita, hmmm...atau bisa saja Allah menempa kita dalam ujian dengan waktu yang panjang agar nilai kita sesuai dengan kriteria pasangan yang kita harapkan. Kadang akal terlalu sempit memaknai apa yang tersirat daripada yang tersurat. Tapi ku yakin kaka luar biasa dengan semua yang di lalui, kaka tetap dengan kecantikan hati untuk tetap berazzam pada kekuatan iman.

Kaka, kulihat harapan dan senyum di wajahmu. Kuharap kaka dan pasangan akan selalu berbahagia penuh keberkahan, saling mecintai dan memuliakan dalam membangun rumah tangga yang penuh ketenangan, cinta dan kasih sayang.

Barakallahu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakuma fikhoiri

Senin, 06 Mei 2013

saya oh saya

Saya oh saya..
sudahlah, jangan pernah merasa kecil atas apa yang sudah dipunyai
sudahkah merasa cukup atas apa-apa yang sudah di beri
pernahkah merasakan bagaimana kehilangan atas sesuatu yang tak pernah kita inginkan kepergiannnya
situasi dan apa-apa yang mereka miliki belum tentu yang terbaik untukmu
apa yang terlihat indah tak mesti hakikatnya berbahagia
dan bahagia tak mungkin mengelak dari masalah

Bukankah ketenangan hati bagian dari merasa cukup
dan menerima dengan pemahaman yang benar membuat hati terasa lebih lapang

Senin, 29 April 2013

Negeri di Atas Awan


source: dinilintangasri.blogspot.com
Ada sedikit cerita yang ingin kubagi pada desiran angin, pada rumput yang bergoyang, pada mentari yang beranjak naik perlahan, pada sinaran hangat yang menerpa wajah, pada percakapan bahasa alam yang ingin kucoba memahaminya.

Ahhh, mengapa rasa itu tiba-tiba muncul tanpa bisa ku bendung. Merangsek masuk tanpa pernah permisi, kehadirannya membuat ketenangan itu menjadi. Seandainya...ah tidak. Ku harap semua itu bisa ku tapaki, berjalan lembut di kaki-kaki bukit, dengan sebaris senyum yang terus melekat di hati, dengan untaian do'a yang melantun untuk ku beri pada diri, padanya pada mereka pada dunia.

Negeri di atas awan, yang hamparannya indah bak permadani, bisakah kuraih lembutmu awan, hanya ingin sekedar merasakan bahwa yang tersentuh tak selamanya nyata. bahwa banyak senyum yang bisa kau temui seandainya kau cari. Inginku berkata pada bintang, "hai bintang bisakah aku yang menerangimu sekarang, pada gelap malam yang kelam saat kesunyian terasa begitu menyenangkan."

source: travel.detik.com
Tak perlu ku ucapkan banyak kata, sejatinya kau indah dengan segala keindahanmu. Negeri di atas awan, bilakah aku bertemu denganmu? saat rindu berpadu pada waktu dan tempat yang telah di takdirkan pertemuannya. Semoga...

Sabtu, 27 April 2013

Full of nuts




* Ketika semua rasa bercampur jadi satu pada waktu, tempat, kesempatan, dan pilihan. Kareana hakikatnya bahagia ataupun sedih, tawa maupun tangis, adalah defininsi akal yang manusia buat.

Sebuah ucapan

Oke, sekarang detik ini saya cuma mau ngucapin terimakasih, syukron xie xie, kamsa hamida, merci, thank you, arigato, dan ucapan terima kasih lainnya (seandainya saya bisa tulis semua kata tersebut) kepada seseorang yang saya kenal lewat tulisan2nya.

Makasih banyak Tere Liye atas pemahaman hidup yang udah anda tuliskan melalui novel, cerpen, notes, status Fb anda. Memang tak semua karya anda saya baca, beberapa memang tapi semua itu menggambarkan  cara pandang tentang kehidupan dari sudut yang berbeda. Dari seseorang yang menganalisa banyak hikmat yang berserak dan mencoba mengais janji-janji kehidupan yang akan selalu baik bagi orang yang mencoba belajar menemukan kebenaran bahwa hakikatnya bahagia dan sedih / sehat dan sakit adalah standar dari sisi manusia.

Rasa sakit, harapan, penantian, penolakan, kekecewaan, bahagia, susah, senang, lara, tertawa, bagaimanapun gejolak rasa itu hadir, kitalah yang mengemasnya, membungkusnya  menjadi sebuah kado indah untuk kita pada sebuah ruang di sudut hati terdalam.

Kamis, 25 April 2013

24042013


Barakallah, met milad ivon
turut berduka atas usia yang semakin berkurang
masih banyak cita2 yang harus kita raih
harapan yang harus dikejar
semoga dunia tetap di tanganmu dan akhirat di hatimu
uhibukki fillah :)

REcharge

Satu minggu ini termasuk minggu yang banyak mainin emosi. udah kayak rollercoster naik turun, merosot naik turun lagi dengan posisi curam, kaki dikepala kepala di kaki sampe rasanya emesis, eneg, nano nano pokoke. Dan suasana paling enak untuk ngingat-ingat kejadian apa aja yang udah dialamin sehari-hari adalah pas saat berangkat/pulang kerja diatas motor (*berbahaya tapi cukup mengobati suasana hati).

Entah karena apa, padahal 1 minggu terakhir ini bukan termasuk premenstrual syndrome day tapi rasanya kok aneh dan sangat tidak nyaman.

Beberapa hari yang lalu Fera, temen SMA saya sms kalau di keterima di sekolahnya pak Munif di Bekasi, sekolah yang dia impiin dan cita-citain, harapan besar masuk ke sekolah tersebut. Alhamdulillah, seneeeeeng banget dengernya tapi sekaligus sedih yang gak tergambarkan kehilangan 1 sahabat terbaik untuk berpisah meraih apa yang di impikan. Selanjutnya kabar dari tempat kerja yang kurang menyenangkan, miss komunikasi dengan orang tua yang gak mau dengar pendapat orang lain ( * sediiih... padahal ibu itu saya anggap orang terdekat yang nyaman untuk berbagi), selanjutnya dapat kabar dari blognya ivon kalau bulan July bakalan ninggalin Indramayu tercintah menuju Jakardah, Ivon rencana ninggalin Indramayu dan bekerja di Jakarta sambil berencana kuliah S2 di UNJ ( sedih pangkat 3, sohib terbaik 1 lagi mau pergi). Rasanya beraaat...

Pulang kerja dengan berbagai macam perasaan kemarin satu2nya tempat yang langsung saya datengin adalah kamer Umi. Bruk... langsung tiduran di sebelah Umi yg lagi tidur siang, gak peduli dengan bau keringat yang bercampur dengan bau panas matahari sehabis pulang kerja. Saat itu saya hanya butuh nyaman dan ketenangan, nempel di sebelah umi yang lagi tertidur pulaaas. Sesekali saya liat tangannya, keriput di tangannya tak bisa menutupi sudah berapa lama perjalanan hidup yang di alami, sudah berapa banyak masakan yang udah di buat, udah berapa ton baju2 yang udah di cucikannya untuk abah, saya dan abang-abang saya dahulu, tangan yang terangkat dalam do'a dan penghujung malamnya, tangan yang udah banyak jasa bagi saya dan abang2 saya. Saya liat wajahnya, Umi semakin berkeriput, ujung daun matanya semakin turun, tanda2 kecantikan hatinya terpancar di wajah tua umi,  yang masih berusaha tetap tegar dan kuat menjalani usianya yang sudah tidak lagi muda. 

Layaknya isi ulang, energi untuk segera move on itu perlahan saya dapat setelah beberapa jam berada di sebelah umi, tanpa ada kata hanya mencoba mencari makna bahwa ada seseorang yang luar biasa di sebelah saya, yang entah berapa banyak cobaan yang dialami, energi untuk tetap semangat dan bertahan itu terasa sekali. Ya Allah, sungguh saya gak mau lemah dengan semua kondisi ini, saya ingin tetap bertahan dengan semua cobaan yang dialami, menyelesaikannya dengan kedewasaan dan kelapangan dada, saya  gak mau lemah, saya ingin menjadi luar biasa untuk orang tua saya.

Sabtu, 20 April 2013

Beauty Care Day

Hari ini takdir mempertemukan saya dengan para istri-istri cantik yang sedang menunggu antrian perawatan wajah di salah satu salon muslimah. Rencana yang gak di rencanakan alias tiba-tiba saja mereka ngajak saya untuk ikutan perawatan di tempat tersebut.

Ternyata Jum'at itu cukup ramai salon muslimat itu. antrian cukup membuat kami ngobrol ngalor ngdul sambil nunggu antrian di rawat wajahnya alias facial (* heu...).

Emang ya, iklan itu sangat berpengaruh buat orang menentukan suatu pilihan bahkan mempengaruhinya secara lembut maupun ekstrem. Temen saya yang juga seorang ibu satu anak itu akhirnya rela menerima tawaran si mba salon untuk melakukan facial lengkap dan setrika wajah. What? yang ada di dalam kepala saya setrika layaknya alat elektronik rumah tangga buat ngelicin baju dan itu 'hot' banget.

Yaa, karena saya nebeng motor sama mba ini alhasil saya harus menunggu beliau untuk di facial lalu di setrika wajah. waktu terasa begitu lama, total 3 jam saya berada d tempat itu. Menariknya, di samping saya ada seorang ibu yang asik ngasih wejangan ke salah seorang karyawan salon bagaimana cara menggunakan paket perawatan dokter yang ia punya, sebelum masuk ke ruangan saya ketemu dengan anak SD kira2 kelas 5 yang lagi di pijit2 kepalanya alias di creambath, di sebelah anak itu ada ibunya yang sedang duduk dengan posisi kepala yg juga lagi di pijat. Jejer di dalam kamar perawatan wajah 3 orang cewek-cewek muda lagi rebahan dengan wajah yang hitam tertutup masker lumpur.  ada yang di terapi telinga, keriting bulu mata dan seorang ibu2 berpostur tambun yang lagi di bonding di kursi salon. yaa.. inilah salah satu fenomena dunia perempuan, tampil cantik, indah dan bersih itu harapan dan impian.

Hampir 3 jam akhirnya mba yang ngebonceng saya beres dengan facial dan setrika wajahnya, saat bertemu kami si mba senyam-senyum sambil malu2 minta pendapat kami tentang wajahnya yang makin kinclong sehabis di setrika. Kami guyon kalau suaminya bakalan makin cinta nih dengan penampilan istrinya yang makin cantik (heheee...).

Tiba-tiba diantara kami nyeletuk, tuh ya... istri itu tetep lho ingin tampil cantik di hadapan suaminya dengan berbagai cara apapun. di pencet-pencet wajahnya, disetrika, ngeluarin biaya, perawatan, apapun lah. tapi kadang suami suka gak tau kalau biaya yang dikeluarkan, waktu yang di sediakan khusus buat perawatan sebetulnya juga balik lagi buat para suami biar tetep seneng dengan istrinya.

(heeee...mmm) saya manggut-manggut sambil senyam-senyum dengan komentar itu, secara cuma saya yang belum bersuami saat itu ;P

Thank You Miss ;)


Ya ampuuuuun, emang bener ya Allah itu bisa ngasih kita kado luarrrrrrrr biasa yang gak pernah terduga.  beberapa menit setelah saya nulis Notes yang judulnya "Mikir" yang isinya tentang rasa syukur saya karena telah dipertemukan dengan orang-oreng hebat, di tengah malam menjelang pagi ini saya nguplek-nguplek blogger daaan ternyata ada seseorang yang ngungkapin kata cinta buat saya di dalam blognya :)

Ngungkapin secara rahasia dan ternyata tulisan itu tanpa dinyana dan di duga terbaca. So sweet, ternyata oh ternyata (maluuuu rasanya, cihuy...)

Saya gak nyangka kalau intensnya kita ngobrol bisa buat dirinya membuat penilain sendiri tentang saya. thanks Miss. Ivon, big hug 4 u... uhibbuki fillah pokoknya.

Berawal dari pertemuan yang gak pernah terduga, berawal dari pembicaraan yang ringan dan sampai pada akhirnya kesamaan dari hobi dan minat menyatukan saya dan Ivon. Kl ngobrol sama ivon itu bawaannya semangat menggebu-gebu dengan segala kekuatan super womennya (hahaha...). pembicaraan yang  ngalor ngidul sampe pembicaraan dewasa yang bikin hati terenyuh, dari cita-cita yang bikin semangat, dari harapan, dari kesamaan hobi travelling yang amatiran, hobi baca buku dan berlama-lama betah nongkrong di book fair, dari keinginan menjadi muslimah backpacker yang serabutan, dari pengalaman ingin mencoba hal-hal baru, ngeliat sunrise, sunset, naik gunung, snorckling (bener gak nih tulisannya?), diving, Sherlock Holmes, cerita tentang list harapan dan keinginan, jodoh, jalan hidup, mengais hikmah, dan yang membuat pembicaraan kita makin hidup kalau udah bahas Tere Liye, all abou Tere Liye mulai dari novel, notes, status dan buku apa yang bakal Tere Liye launching itu merupakan sesuatu (bukan syahrini) bangeet.

Takdir yang terbaik semoga selalu bersamamu Ivon...  dari blognya juga saya tau ternyata bulan Juli '13 ivon berencana meninggalkan tanah kelahirannya tercintah (sediiiih.....). kehilangan lagi 1 orang sahabat terbaik. Ivon itu punya cita2 yang besar, salah 1nya Ivon mau ngelanjutin S2 dan target beasiswa di Belanda/Brunei,/Newzeland, Amin..

Udah 2 minggu I miss her (lebay dikit), absen dari rencana jogging rutin sore di run track sport center dan belajar berenang (jiaaa...) akibat cedera lutut ringan yang diakibatkan oleh hal yang sangat gak banget untuk diceritakan.

Can I say, Alhamdulillah udah dipertemukan dengan dirimu Miss :)

Kamis, 18 April 2013

mikir

Again, masih kesuiltan memejamkan mata padahal besok termasuk rush day.
hmm, rasanya kok pengen dinyanyiin sama Nick Boddington dengan iris-nya. (huaaaa...*abaikan)

Baiklah, teringat beberapa jam yang lalu menjelang detik-detik sholat maghrib. tiba-tiba saya cuma mau berkata "Thanks God, udah mempertemukan saya dengan orang-orang hebat, sahabat-sahabat yang hebat, teman-teman terbaik di dunia nyata maupun maya."

karena apa saya nulis gitu, because/ karena ada orang2 yang begitu luar biasa hadir dalam kehidupan saya dan itu very2 influence banget lah. kalau ngobrol, ketemu, atau baca tulisan2 cerita2nya bikin impact sendiri di dalam hati.seriuuus...

Dan ternyata, mereka itu membawa warna masing-masing di dalam cara pandang saya terhadap sesuatu. dari yang ekstrim, optimist, melankolist, visioner,  perfecsionist, santai, nyeleneh, gak sopan, konyol, kocak, frontal, agamis, untungnya gak ada yang atheis.

Ya ampuuun, ternyata banyak orang2 luar biasa yang begitu berpengaruh dan mereka itu sebagian besar seumuran dan udah berbuat sesuatu yang besar, untuk diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. 

(ngaca diri...) hallow, kamu udah berbuat apa aja? minimal berbuat sesuatu, bukti kl kamu pernah hidup di dunia ini? (mikir...)

Sabtu, 23 Maret 2013

Tere Liye, Notes



Tidak ada nasehat Nabi secara langsung bagi perempuan bagaimana memilih suami yang baik, bukan? Yang ada untuk cowok.

Bukan karena diskriminatif. Selain nasehat itu kadang berlaku umum--meski yang disebut cowoknya, mungkin juga salah-satu alasannya adalah karena perempuan tidak memilih, melainkan perempuanlah yang memutuskan: diterima atau ditolak.

Nah, urusan terima atau tolak, itu sama seperti metode umum. Terimalah yang baik, tolak yang buruk. Gunakan prinsip paling mendasar, paling hakiki, paling sejati, dan paling abadi, agar tidak menyesal. Boleh pakai kriteria semua-muanya, boleh mau semua-muanya, tapi fokuslah yang pentingnya apa.
--Tere Liye

 -----------------------------------

Beruntunglah wanita2 yang tetap cantik hingga masa tuanya, meskipun kulitnya keriput, wajahnya berkerut, rambut menguban, dan tanda-tanda tua lainnya telah datang, tapi mereka tetap cantik.

Beruntunglah mereka, aduhai, bahkan semakin cantik saja, menyenangkan berada di dekatnya, menyenangkan menatap wajahnya, mendengarkan suaranya, nasehatnya.

Karena kecantikannya itu telah pindah, pindah ke dalam hatinya.

Pun sama untuk laki-laki, semakin tua, semakin tampan saja. Begitu menenteramkan, begitu melegakan menatapnya. Karena ketampanan itu mekar tak terbilang: di dalam hatinya.

--Tere Lije
-------------------------------------

(I)
Kalau kalian serius mencari jodoh, mungkin cowok yang rata2, konservatif, tidak neko2 bisa jadi pilihan baik.
Tidak masalah anak rumahan, anak mama-papa, yang penting kelak perhatian dan sayang keluarga kelak.
Tidak apalah nggak keren, nggak gaul, bukan bintang olahraga, bukan anak band, yg penting lurus dan bertanggung-jawab
Tidak apa nggak kayak James Bond, malah lebih terlihat culun dan malu2, yang penting jujur dan sabar.

(II)
Juga sama buat cowok, mungkin calon istri yang rata2, konservatif, tidak neko2 bisa jadi pilihan paling tepat.
Tidak apa anak rumahan, nggak pernah keluar malam-malam, nggak gaul, yang penting bisa menjaga kehormatan.
Tidak masalah bukan cewek paling cantik, paling populer, tapi tinggi ilmu dan pemahamannya.
Tidak perlu kayak anggota girlband Korea yg imut2, lincah2, malah lebih terlihat gadis pingit, yang penting kelak bisa mengurus keluarga.

Mungkin bisa dipikirkan.
----------------------------------------

Untuk jadi apoteker, akuntan, psikolog, dokter dan gelar profesi lain, kita tambah lagi 2 tahun sekolah profesi, pengabdian, dsbgnya.

Tetapi untuk menjadi ibu rumah tangga? Dikumpulkan seluruh pendidikan tersebut, ditambah lagi bertahun2, bertahun2, bertahun2 kemudian, tetap tidak akan cukup untuk bisa memastikan seseorang berhak menyandang: ibu rumah tangga terbaik. Karena panjang dan pentingnya proses pendidikan ibu rumah tangga.

Nah, kalau semua orang ingin sekolah tinggi2 demi gelar, profesi, pekerjaan, dsbgnya, maka ajaib sekali, kenapa orang2 begitu menyepelekan pendidikan super tinggi untuk menjadi ibu rumah tangga? Padahal memiliki anak yang berakhlak baik, keluarga yang bahagia, jauh lebih penting dibandingkan kesuksesan karier dan sebagainya.

Berikan pendidikan kepada anak2 perempuan kita setinggi mungkin, agar kelak saat menjadi Ibu, sungguh berguna semua ilmunya. Satu Ibu yang baik, akan melahirkan satu keluarga yang baik. Satu generasi Ibu yang baik, maka akan datanglah penerus yang dijanjikan.
 -----------------------------------------

*Anak laki-laki, anak perempuan

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda: wanita dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Dan dahulukanlah agamanya, jika tidak maka kamu akan menyesal. (HR. Bukhari)

Membaca hadis ini bukan: ada 4 kriteria mencari jodoh, lantas utamakanlah kriteria ke-4, agama. Bukan begitu. Hadis ini tidak sedang menyusun kriteria mencari jodoh. Membaca hadis ini adalah: umumnya orang2 menikahi seorang wanita karena empat hal: harta, keturunan dan kecantikan, dan agamanya. Boleh menggunakan 3 sebab pertama? Boleh, tapi bersiaplah besok lusa menyesal. Besok lusa ini tidak sebatas besok lusa hitungan tahun, tapi kelak hingga akhir yang sebenarnya akhir. Orang2 yang menggunakan sebab terakhir, insya Allah tidak akan menyesal. Mau percaya atau tidak atas wasiat ini, dikembalikan ke masing-masing.

Tetapi, Tere Liye itu bukan ahli tafsir, dan tulisan pendek ini tidak dibuat untuk membahas soal hadis ini secara detail. Saya justeru ingin membahas hal lain, yaitu: urusan "remeh-remeh" saja.

Coba lihatlah, saya hampir tidak menemukan syarat jodoh yang baik itu, bahwa wanita harus:
1. Bisa masak
2. Bisa mencuci
3. Bisa ngepel
4. atau bisa menjahit pakaian

Menarik sekali, bukan?

Lantas kenapa selama ini, seolah-olah pekerjaan domestik adalah tanggungjawab wanita? Saya tidak tahu muasalnya. Tapi jelas, dalam agama kita, banyak teladan yang menunjukkan bahwa laki-laki juga terlibat dalam pekerjaan domestik/rumah tangga--termasuk teladan dari Rasul Allah.

Kenapa wanita harus dinikahi karena alasan agama? Karena pentingnya posisi Ibu sebagai orang pertama yang menanamkan kepribadian pada anak-anak. Karena pentingnya posisi Ibu sebagai orang yang "mengurus seluruh rumah tangga". Bicara soal mengurus rumah tangga, maka itu bukan semata2 pekerjaan domestik seperti mencuci, masak, kecil sekali kalau hanya itu, tapi lebih dari itu, seperti menjaga kehormatan keluarga. Saya tidak main-main soal 'kehormatan keluarga' ini. Seorang istri yang baik, bahkan bisa menjaga suaminya dari prilaku korupsi waktu, korupsi perjalanan dinas, dsbgnya. Bukan justeru istrinya yang membujuk suami agar nebeng fasilitas kantor dalam banyak hal.

Nah, seseorang dibilang punya agama yang baik, mutlak alias harus alias kudu: punya ilmu yang tinggi. Ini lebih menarik lagi. Agama yang baik bukan karena hanya dia siang malam shalat, tidak putus berpuasa, dsbgnya, tapi juga ilmunya yang tinggi. Lagi-lagi saya tidak menemukan relevansi bisa masak, mencuci, ngepel, atau bisa menjahit pakaian di sini. Dan ingat, ilmu agama tinggi itu mencakup banyak aspek.

Maka, agar tulisan ini tidak kemana-mana, akan sy singkat saja, sbb:
1. Jika kalian laki-laki, tanggungjawab pekerjaan domestik/rumah tangga juga melekat pada kita. Kita tidak bisa masak, no problem, tapi mencuci piring bisa kan? Anak2 atau remaja laki-laki harus dididik menguasai pekerjaan rumah tangga, termasuk menyikat kamar mandi, mencuci, menyetrika. Percayalah ibu, bapak, jika anak2 cowok kita sejak kecil sudha jago dalam urusan ini, besok lusa akan berjodoh dengan gadis yang cantik. Itu keliru sekali pemahaman yg bilang, pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan cewek.

2. Jika kalian wanita, maka memiliki ilmu tinggi (baik agama maupun bukan) adalah tuntutan. Ibu rumah tangga dengan pendidikan tinggi, menjadi modal yang baik untuk menanamkan ahklak yg cemerlang bagi anak-anaknya. Well yeah, kenapa orang sibuk menuntut ilmu tinggi2 hanya demi memperoleh pekerjaan dan gaji tinggi? Kenapa orang2 tidak menuntut ilmu agar bisa mendidik anak2nya menjadi keren? Itu jelas argumen yang lebih hakiki dan masuk akal. Dan keliru sekali pemahaman yang bilang, sia-sia saja sekolah tinggi2 kalau hanya jadi ibu rumah tangga.

Mungkin menarik untuk dipikirkan.