Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Minggu, 10 Februari 2013

Untuk Adikku


1/23/2013 11:23 PM

Malam ini ada anak galau yang curhat panjang lebar. Kayaknya Allah udah nakdirin jari dia buat Ping! BBM diriku. Udah beberapa hari terakhir ini liat status BBMnya GALAU akut, dan nulis kata-kata yang sama sekali gak penting.

Bukan masalah cowok, masalah cowok udah panjang lebar  dia certain sampei berderai air mata dan  sumpeh bingung mau ngasih masukan apa secara seumur-umur gak pernah punya cowok :D

Tapi kali ini adikku itu curcol tentang karirnya. sampe sekarang ia Cuma berstatus magang dan gak di gaji di puskesmas . Udah 2 tahun dengan status seperti itu dengan usaha daftar PNS dan PTT di setiap kesempatan dan hasilnya belum rejeki. Permasalahannya adalah, orang tuanya gak setuju kalau ia mengambil kesempatan bekerja di RS/RB swasta, orang tuanya berharap anaknya menjadi PNS thok.

Ya Allah, pastinya orang tua berharap anaknya mendapat yang terbaik dari karir maupun jalan hidup. Tapi terkadang cara pandangnya yang kurang tepat, menganggap bahwa PNS adalah factor keberhasilan seseorang, PNS menjadi tolak ukur kesejahteraan sampai hari tua. Diriku kurang sepakat, sungguh itu menyakitkan hati oh ayah-bunda.

Seperti yang adikku alami ini, hatinya sakit dan sudah merasa  tidak nyaman dengan perlakuan itu. ia Cuma ingin kerja. Harapan yang sederhana, kerja dimanapun di swasta maupun di negeri tak harus PNS dan tak harus PTT. Yang penting berpenghasilan dan citra dirinya sebagai seorang bidan dapat diakui.

Rasa malu terhadap anggapan orang-orang tentang dirinya membuatnya semakin terpuruk. cerita teman-temannya yang sudah bekerja semakin membuatnya layu, adikku ini perlu di mengerti dan di beri semangat. Sungguh aku tidak ingin semangatnya hari makin hari pupus dan hilang.  

Takdir hidup, rejeki, ibarat jodoh tak akan ada yang pernah tau kapan datangnya. Tinggal bagaimana kita memaksimalkan ikhtiar kita untuk meraihnya. Setiap kesuksesan yang menghampiri seseorang juga seperti tabir gaib yang kita gak pernah tau kapan itu tibanya menghampiri kita, yang jelas pasti ada proses, usaha pantang mundur untuk mencapai itu semua. Jalan kesuksesan setiap orang itu berbeda dan pengorbnannyapun berbeda ada yang harus berkelok-kelok, terkena lampu merah, ada pula yang lancar, lurus bebas hambatan layaknya jalan tol. Semua hanya soal waktu dan jalan hidup yang belum terlihat di depan mata kita.

Kadang kita lupa dengan sebuah kekuatan yang Maha Mengatur rezeki dan MAha Perkasa yang menguasai diri kita. Kalau saya ngambil kesimpulan ikhtiar kita belum maksimal untuk meraih sesuatu. Kegagalan seharusnya membuat kita semakin introspeksi diri terhadap apa-apa yang udah kita lakukan dalam hidup. Bukan hanya terhadap diri kita sendiri akan tertapi terhadap hak-hak orang lain.

Kalau bahasanya ust. Yusuf Mansur nih, bagaimana ibadah-ibadah kita selama ini? Apakah solat kita sudah tepat waktu, apakah masih bolong-bolong? Bagaimana dhuha, tahajud, infak-shodaqoh, sudahkah kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita, masihkah kita menyakiti perasaannya, apakah ada hati-hati orang yang kita dzalimi baik sengaja ataupun tidak? Inilah ikhtiar yang paling utama, bagaimana kita menjadikan Allah sebagai tujuan dan harapan atas keinginan kita. Tidak melulu mengharap dari pertolongan manusia, dari jalur yang tak bersih, ataupun mengiba belas dari manusia yang banyak kelemahannya. Karena pada hakikatnya yang member rizki yang menempatkan kita bekerja, yang memilihkan kita ruang untuk berkarya adalah Allah swt yang Maha Kuasa atas tiap takdir kita.

Kalau Allah SWT udah cinta, apa coba yang tidak untuk hambaNya yang dicinta, bahkan apapun bisa kontan diberi tanpa kita pernah meminta. Semoga kedzaliman yang udah pernah kita perbuat bukan menjadi faktor penyebab rejeki itu sungkan hadir.

Jangan bersedih adikku, masih banyak pintu untukmu yang masih belum kau buka. Bukankah Allah tidak akan memberikan suatu cobaan di luar kesanggupan hamba-Nya. Jangan galau ah, galau itu bikin cape hati dan cape fisik di lihat juga gak ada indah-indahnya.

Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil… sepertinya kalimat itu cocok untukmu adikku J
Full Luv from kakakmu

-SEKIAN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar