1/23/2013 11:23 PM
Malam ini ada anak galau yang
curhat panjang lebar. Kayaknya Allah udah nakdirin jari dia buat Ping! BBM diriku.
Udah beberapa hari terakhir ini liat status BBMnya GALAU akut, dan nulis
kata-kata yang sama sekali gak penting.
Bukan masalah cowok, masalah cowok
udah panjang lebar dia certain sampei
berderai air mata dan sumpeh bingung mau
ngasih masukan apa secara seumur-umur gak pernah punya cowok :D
Tapi kali ini adikku itu curcol
tentang karirnya. sampe sekarang ia Cuma berstatus magang dan gak di gaji di
puskesmas . Udah 2 tahun dengan status seperti itu dengan usaha daftar PNS dan
PTT di setiap kesempatan dan hasilnya belum rejeki. Permasalahannya adalah,
orang tuanya gak setuju kalau ia mengambil kesempatan bekerja di RS/RB swasta,
orang tuanya berharap anaknya menjadi PNS thok.
Ya Allah, pastinya orang tua
berharap anaknya mendapat yang terbaik dari karir maupun jalan hidup. Tapi
terkadang cara pandangnya yang kurang tepat, menganggap bahwa PNS adalah factor
keberhasilan seseorang, PNS menjadi tolak ukur kesejahteraan sampai hari tua.
Diriku kurang sepakat, sungguh itu menyakitkan hati oh ayah-bunda.
Seperti yang adikku alami ini,
hatinya sakit dan sudah merasa tidak
nyaman dengan perlakuan itu. ia Cuma ingin kerja. Harapan yang sederhana, kerja
dimanapun di swasta maupun di negeri tak harus PNS dan tak harus PTT. Yang
penting berpenghasilan dan citra dirinya sebagai seorang bidan dapat diakui.
Rasa malu terhadap anggapan
orang-orang tentang dirinya membuatnya semakin terpuruk. cerita teman-temannya
yang sudah bekerja semakin membuatnya layu, adikku ini perlu di mengerti dan di
beri semangat. Sungguh aku tidak ingin semangatnya hari makin hari pupus dan
hilang.
Takdir hidup, rejeki, ibarat
jodoh tak akan ada yang pernah tau kapan datangnya. Tinggal bagaimana kita
memaksimalkan ikhtiar kita untuk meraihnya. Setiap kesuksesan yang menghampiri
seseorang juga seperti tabir gaib yang kita gak pernah tau kapan itu tibanya
menghampiri kita, yang jelas pasti ada proses, usaha pantang mundur untuk
mencapai itu semua. Jalan kesuksesan setiap orang itu berbeda dan
pengorbnannyapun berbeda ada yang harus berkelok-kelok, terkena lampu merah,
ada pula yang lancar, lurus bebas hambatan layaknya jalan tol. Semua hanya soal
waktu dan jalan hidup yang belum terlihat di depan mata kita.
Kadang kita lupa dengan sebuah
kekuatan yang Maha Mengatur rezeki dan MAha Perkasa yang menguasai diri kita.
Kalau saya ngambil kesimpulan ikhtiar kita belum maksimal untuk meraih sesuatu.
Kegagalan seharusnya membuat kita semakin introspeksi diri terhadap apa-apa
yang udah kita lakukan dalam hidup. Bukan hanya terhadap diri kita sendiri akan
tertapi terhadap hak-hak orang lain.
Kalau bahasanya ust. Yusuf Mansur
nih, bagaimana ibadah-ibadah kita selama ini? Apakah solat kita sudah tepat
waktu, apakah masih bolong-bolong? Bagaimana dhuha, tahajud, infak-shodaqoh,
sudahkah kita menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita, masihkah
kita menyakiti perasaannya, apakah ada hati-hati orang yang kita dzalimi baik
sengaja ataupun tidak? Inilah ikhtiar yang paling utama, bagaimana kita menjadikan
Allah sebagai tujuan dan harapan atas keinginan kita. Tidak melulu mengharap
dari pertolongan manusia, dari jalur yang tak bersih, ataupun mengiba belas
dari manusia yang banyak kelemahannya. Karena pada hakikatnya yang member rizki
yang menempatkan kita bekerja, yang memilihkan kita ruang untuk berkarya adalah
Allah swt yang Maha Kuasa atas tiap takdir kita.
Kalau Allah SWT udah cinta, apa
coba yang tidak untuk hambaNya yang dicinta, bahkan apapun bisa kontan diberi tanpa
kita pernah meminta. Semoga kedzaliman yang udah pernah kita perbuat bukan
menjadi faktor penyebab rejeki itu sungkan hadir.
Jangan bersedih adikku, masih
banyak pintu untukmu yang masih belum kau buka. Bukankah Allah tidak akan
memberikan suatu cobaan di luar kesanggupan hamba-Nya. Jangan galau ah, galau
itu bikin cape hati dan cape fisik di lihat juga gak ada indah-indahnya.
Barang siapa bersungguh-sungguh
pasti berhasil… sepertinya kalimat itu cocok untukmu adikku J
Full Luv from kakakmu
-SEKIAN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar