Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Kamis, 17 November 2011

Pregnant Day


Bismillah…

Pragnant day, hari periksa ibu hamil ditempat kerja saya. Allah selalu menunjukan kasih sayang-NYa melalui berbagai cara yang tak pernah kita duga. Rasa takjub saya masih tak henti ketika bertemu pasien dengan berbagai macam karakter, dari latar belakang pendidikan yang berbeda, dari pola didikan keluarga yang beragam dan motivasi berkeluarga serta memiliki anak yang bermacam-macam pula.

Ya inilah hidup, Alhamdulillah saya bisa belajar banyak dari mereka, cerita, pengalaman hidup, sedih-bahagia, harapan, terkadang saya bisa melihat dari mata dan merasakannya lewat kata-kata yang terlontar..suatu hal yang sangat luar biasa, sama luar biasanya dengan apa yang melekat pada tubuh mereka yang tidak dimiliki oleh pria, ‘Rahim’. Saya baru menyadari dengan dalam ketika seorang menyinggung tentang ‘rahim’. Ibu itu pernah berkata, “seorang wanita atau seorang ibu itu harus cerdas dan pintar, karena kelak dialah yang akan membentuk karakter anaknya, ibu yang dijadikan contoh suri tauladan terdekat oleh anak-anaknya. Ibu, suatu predikat yang paling indah yang Allah berikan ke makhluknya yang bernama perempuan. Di dalam tubuh ibu ada Rahim”. Tentunya kita semua masih familier dengan salah satu Asmaul Husna-nya Allah yang sesalu kita sebut ketika hendak memulai sesuatu. Bismillahirrahmanirrahim,Ya Rahim.. salah satu Asma Allah ada di tubuh kita, perempuan.

Maha Suci Allah yang meletakkan salah satu sifatnya dalam tubuh ini. Rahim itu identik dengan kenyamanan, kasih sayang, cinta, keberkahan, kelembutan dan tempat yang paling nyaman bagi bakal bayi. Disana ada mengalir cinta yang tulus, tanpa pamrih,harapan, cita-cita besar, do’a, dan untaian kasih sayang yang tak terkira dari seorang yang bernama ibu.

Saya merasa miris ketika seorang ibu datang memeriksakan kehamilannya lempeng dan tak peduli dengan kehamilannya, bahkan ada yang menganggap kehamilannya hanya sebagai sebuah kerepotan yang harus dialaminya. Mual muntah, perubahan bentuk fisik, beban bayi yang semakin berat, keluhan kehamilan selama 9 bulan 10 hari yang bermacam-macam, bermacam pula yang di ungkapan para ibu hamil.

Apa yang dirasakan janin dalam kandungan sama halnya dengan apa yang para ibu pikirkan dan rasa. Keberkahan dari seorang anak bisa kita dapat ketika mulai dari meluruskan niat dan berdo’a dalam merencanakan kehamilannya. Berlanjut dengan proses kehamilan, saat bakal janin itu sudah terbentuk sebetulnya tak perlu menunggu usia 4 bulan untuk mengajak komunikasi dengan janin, sejak diketahui hamil kita bisa mengajaknya bercerita, berbagi kebahagiaan dan mengungkapkan apapun yang menjadi harapan kita kepadanya. Apa yang kita rasa turut juga dirasa oleh janin yang ada di dalam rahim ibu. Maka berbaiksangkalah, dan selalu mensyukuri apapun yang terjadi.

Seorang ibu pernah datang dan memeriksa kehamilannya, si ibu berkata bahwa kehamilan keduanya sangat merepotkan banyak keluhan apalagi ditambah mengurus anak pertamanya yang masih kecil. Ada yang selama hamilnya tidak pernah memeriksakan kehamilannya, saat ada bahaya kehamilan baru datang ke fasilitas kesehatan dan ternyata semua itu sudah terlambat, adapula yang tidak pernah minum obat yang telah diberikan oleh petugas kesehatan dengan alasan merasa sehat dan tidak ada keluhan namun saat persalinan tanpa di duga terjadi perdarahan. Banyak hal-hal kecil tanpa disadari akan berpengaruh besar kepada pertumbuhan dan perkembangan janin. Entah apa yang dirasakan sang janin ketika mengetahui bahwa dirinya menjadi akibat kerepotan sang ibu, apa yang dirasakan sang janin ketika tahu bahwa dirinya dibesarkan dengan rasa yang hambar tanpa harapan, cita-cita dan cuek tak peduli.

Gagal mempersiapkan berarti mempersiapkan kegagalan. Banyak yang menutut kepada anak yang diahirkan kelak khususnya orang tua, banyak orang tua yang ingin anaknya sehat, anaknya pintar, cerdas, soleh/solehah, bermanfaat, unggul, berakhlak mulia, nurut dengan yang orang tua bilang, hormat dan patuh pada ibu-bapaknya, tapi terkadang banyak yang lupa dengan ikhtiar sejak di dalam kandungan. Banyak yang terlena bahwa anakpun bisa menuntut orang tuanya yang alpa dengan kasih sayang sejak di kandungan, dan bisa saja mereka mencari kasih sayang yang telat diberikan dari orang tuanya dari teman-teman dan orang-orang di luar rumah.

Harapan, perasaan cinta, kasih sayang, sedih seorang ibu bisa dirasakan dan dapat ditularkan melalui plasenta melewati tali pusat dan menembus abdomen bayi dan di rasa janin melalui seluruh tubuhnya. Masihkah merasa bahwa kehamilan ini suatu hal yang biasa saja? Masihkah berfikir bahwa membawa janin di perut merupakan suatu hal yang sangat merepotkan?
Sama halnya dengan harapan saya kepada ibu-ibu itu. saya ingin sekali melihat ibu itu bahagia dan bersyukur dengan kehamilannya. Harapan besar dengan kelahiran anaknya yang sehat dan tanpa kekurangan satu apapun. Karena anak merupakan salah satu bentuk keagungan Allah Swt, Rahman-RahimNya. Izinkan saya ikut berperan serta menorehkan peran itu kepadamu wahai para ibu. Amanah besar bagi saya adalah bagaimana mempersiapkan anak yang berkualitas sejak di dalam kandungan ibunya. Generasi Rabbani kalau kata teman saya J



Tidak ada komentar:

Posting Komentar