Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Selasa, 08 November 2011

Angin, Hujan, Bau Tanah..

Bismillah...

Masih ditemani dengan malam yang semakin pekat dan gelap.. ya memang ini kondisi yang nyaman saat ini bagi saya untuk menulis. Ada yang berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Ketenangan malam yang terjadi di malam-malam sebelumnya kedatangan tamu yang membuat suasana malam ini berkurang tingkat derajatnya. semakin dingin dan semakin penuh pesona :)

Musim penghujan berkunjung sejak awal bulan ini.mengisi daftar buku tamu yang kosong sejak beberapa bulan yang lalu. Kerinduan akan titik-titik hujan, gemericik air yang jatuh dan aroma tanah yang basah tersiram hujan membawa kerinduan yang berbeda. ada rindu di sana, ada syukur, ada kepasrahan, kehidupan, harapan daftar pencapaian hidup lainnya yang telah digariskan dan sedang diusahakan. 

Semilir angin malam ini berhasil membuat tiap diri berselimut  peraduan yang hangat. Ada rindu dari tanah yang kering berharap rindunya disapa oleh  air yang ditirunkan oleh Penciptanya. Ada harapan dari petani agar sawahnya mampu menghasilkan dan mendatangkan rezeki, ada kepasrahan dari diri bahwa inilah siklus dari Illahi atas semua pemberian yang layak untuk disyukuri, ada harap agar do'a-do'a mustajab dikabulkan saat rahmat Allah datang melalui turunnya hujan.

Hal yang saya sukai dari datangnya musim penghujan ini ketika tanah yang basah memunculkan aroma khas yang tidak bisa dirasakan pada musim kering dan kemarau. Bau hujan... semuanya diatur melalui sistem yang begitu sempurna. Sumber bau harum tanah berasal dari minyak aksiri di produksi tumbuhan kemudian diserap oleh bebatuan dan tanah lalu dilepas ke udara pada saat hujan turun. Hujan turun, basahlah semua yang dilaluinya... tak usah bersedih teman, karena ada rezeki besar yang siap menanti kita dari tiap jatuhan titik hujan. Dalam lantunan do'a dan harap yakinlah Allah akan mengabulkan  do'a-do'a kita, mintalah karena sayapun tak mau meyiakan kesempatan yang ini. 

Mencoba memejamkan mata ketika hujan turun, menajamkan pendengaran dan perasaan. Ya... ketika tetes-tetes hujan ini berbenturan dengan tanah yang kering, batu yang keras, atap yang kokoh, ada melodi disana, susunan harmonisasi tangga lagu yang hampir mirip dengan kehidupan kita. Kaupun bisa turut merasakannya ditambah gelegar guntur menyambar dan kilatan cahaya yang manyilaukan tmata, gelap pada saat itu. ketika harap dan cemas berpadu, ketika jiwa yang kerdil berharap pada sesuatu Yang Maha Berkuasa agar tetap merengkuh diri yang ringkih di dalam "terjangan"  hujan yang tampak gagah dengan gelegarnya.

Tak pernah ada gelap ketika kita hanya merasakan terang, begitupun sebaliknya. gelap yang sempat hadir perlahan-lahan hadir menyibakkan sinaran mentari yang mencoba kembali menghangatkan. Hmm... lihat penantian yang tak pernah sia-sia, harapan yang bersambut kenyataan, malu-malu pelangi itu muncul dengan sejuta tak hingga pesonanya. Look at the rainbow ...Nikmatilah.

Ada warna disana yang siap kau pilih untuk menorehkan ada dalam hidup. Menggambar impian dengan warna yang paling terang dan campuran warna membentuk warna baru yang mungkin tak bisa ditemukan oleh orang lain. 

Angin, Hujan, Bau tanah, Gelap-terang dan pelangi... ceritaku malam ini untukmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar