Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Senin, 17 Oktober 2011

Jogja..Never ending Asia

Bismillahirahmanirrahim..

Jogja.. Oh Jogja…
Ada apakah ini, rindu selalu untuk kembali datang kepadamu (udah kayak lagu…). Satu hari ini teringat Jogja, kampus yang punya filosofi Profesional dan Qur’ani, teman-teman kuliah khususnya Bidan Reguler A 2008, kenalanku di Syuhada, Maskam UGM, bis jalur 12 yang tak terlupakan, Art graffiti yang menjadi penghibur mata dikala butuh yang cerah-cerah (hehe lebai dikit),  Malioboro, asrama Gerjen, Asrama Pusat, mba-mba Eldata, Alun-alun kidul, alun-alun utara, Shoping, Kaliurang, Benteng Vredeburg, Taman Sari, pasar Ngasem, Tugu, LETTO, nasi kucing, angkringan dan tempat-tempat bersejarah lainnya.

Kangen kampus tercinta Stikes ‘Aisyiyah Yogyakarta(bagi yang pengen tau lebih banyak ini webnya http://www.stikes-aisyiyah-jogja.ac.id), walaupun cuma 3 tahun berada di kampus ini tapi ngangeni banget e…. Pojok ternyaman berada di sudut perpustakaan sampe malam diantara rak-rak hasil penelitian para alumni, curhat sama temen yang senasib seperjuangan tentang Karya Tulis yang sempat ditinggal 6 bulan lebih yang selalu sendu berdebu di tumpukan buku Ilmu Kebidanan-Kandungan, obstetric patologi, yang minta segera diselesaikan. Alhamdulillah Ya Allah, bisa dipertemukan dengan dosen-dosen yang berpengalaman, sahabat, ilmu, kehidupan, senyum, tangis, kesal, kecewa, takut, pasrah, semangat, wah campur aduk pokoke.
kampus Stikes'Aiyiyah Yogyakarta
taken from: http://mila804.wordpress.com


Assalamu’alaikum sahabat, masih ingatkah 2005 kita pertama kali bertemu, masih dengan sejuta tanya untuk apa kita di sini. Akan jadi apa kita 3 tahun mendatang, sudah jadi siapakah kita 4-5 tahun kemudian. Masih bayangan ketika pada awal-awal semester kata Midwifery terngiang di telinga kita. Yaaa tahun-tahun pertama masih taraf pengenalan siapa saya siapa kamu, tahun ke-2 bagaimana kita bisa bersaing secara sehat (semangat belajarnya terasaaa banget), tahun ke-3 udah banyak air mata yang berjatuhan, yang setengah-setengah akan mundur teratur, yang siap akan fight hingga titik darah penghabisan. Nunggu dosen untuk konsul askeb, konsul KTI, duduk di tangga aula untuk ngantri tanda tangan Bu Hikmah buat syarat yudisium(huaaa.. sangat bersejarah). Masih ingatkah ketika Karya Tulis Ilmiah,Praktik Klinik, Praktek Komunitas menggempur kita habis-habisan dari depan-belakang-kanan-kiri. Rasanya lunglai lutut ini setiap masuk kamar kos, tapi ada semangat luar biasa ketika semua itu kita share bersama-sama buktinya kita bisa lulus yudisium dan wisuda sama-sama tepat 3 tahun. Alhamdulillah..Miss U teman (hiks..) sudah bagaimanakah sekarang kalian? Baik-baik sajakah, udah pada nikah ya? Udah punya anak juga ya? sudah pada sukses ya? Udah pada jadi bidan delima ya? (banyak nanya saya).

Bidan Reguler A Th 2008, Wew...

Hai bis jalur 12 apa kabarmu? (Terminal Giwangan- Jl.Pramuka-Jl.Pandean- Jl.Glagah Sari- Jl. Kusumanegara- Jl. KHA Dahlan- Cokroaminoto- Tantara Pelajar- Borobudur Plaza- Jl. Wolter Mongonsidi- Lingkar UGM- Jl. KHA Dahlan- Sultan Agung- Jl. Suryopranoto- Mangunsarkoro- Jl. Kusumanegara- Glagah Sari- Jl. Veteran- Jl. Pramuka- Terminal Giwangan), lamo kito tak basuo. Bagaimana kondisimu setelah ada teman baru Trans Jogja. Merasa tersaingikah? Hah.. sudahlah aku masih setia padamu jika suatu saat kita bertemu lagi (huhu…). Masih ingatkah ketika denganmu aku bisa melihat indahnya hidup dari sudut jendelamu yang sudah buram, keliling jogja, pengamen 5 oktaf di simpang itu, art graffiti di tembok-tembok jalanan, anak kecil tanpa alas kaki, asap-debu, mahasiswa yang semangat ngobrolin masa depan, anak sekolah yang lagi jatuh cinta, sedang aku hanya terduduk sendu sendiri sambil sesekali tersenyum dalam hati.. Alhamdulillah J Biarlah cerita kita tetap menjadi pelajaran hidup yang besar untukku. Yang mau jalan-jalan pake jalur bis kota di jogja silahkan ke sini mau pakai maping klik ini.
Bis kota Reguler, nyari jalur 12 ga ada gambarnya, maap ye yang penasaran
source: http://newyorkyakarta.net

Masjid kampus UGM


Masih penuh asa saya untuk bisa kembali lagi ke Jogja, serasa masih ada yang tertinggal disana. Minimal jejak hidup dan sedikit perbaikan hidup saya pernah tertoreh di Jogja. Ketika gempa mengguncang tahun 27 Mei 2006, sayapun merasa kan bagaimana antara pasrah dan berharap, bagaimana antara posisi hidup-mati, ketika saya benar-benar butuh Allah untuk menyelamatkan saya dan kami semua, dimana terikan takbir menggema (kami merasa keciiiil Ya Allah), saat ada umi asrama disamping saya yang berlaripun sudah tidak kuat harus kami bawa dari asrama Gerjen menuju asrama pusat di Jl.Ahmad Dahlan, ricuh dengan teriakan tsunami datang! Syukur, kami semua masih selamat dan asrama dan kampus kami masih tegak berdiri.

Masjid Syuhada
taken from:http://anytamujahidah.wordpress.com

Penat dengan rutinitas kampus dan kos ngadem dulu nyari spirit di maskam UGM dan masjid Syuhada, paling seneng nih kalau udah ngeliat jilbaber yg lagi kajian atawa lagi ngaji ikut ketular semangatnya hehe..

Sedikit- banyak udah share tentang saya dan Jogja. Tetap  masih ada yang kurang, kayaknya saya memang harus kembali kesana lagi..lagi..dan lagi.. Insya Allah, mungkin dengan kesempatan yang berbeda bisa berdua teman, beramai-ramai keluarga ataupun berkeluarga (jiaaa..).

Jogja…Never ending Asia. Bener banget!



*kala Sendu teringat Jogja





2 komentar:

  1. "hari itu saya dan uni menyusuri setiap gang, kadang berlari kejar mengejar sambil bercerita ini dan itu ...uni tampak bahagia bisa mengelilingi jogja...hmm saya juga bahagia bisa jalan-jalan sama dia ditempat yg asing sebenarnya....pokoke hari itu seneeeeng bgt."

    tapi sayang kebahagiaan itu berakhir saat ku terbangun dr tidurku...uh cuma mimpi ternyata. hhe baca notes ini langsung mimpi jalan2 ke jogya, ah dasar!

    BalasHapus
  2. Huhu.. sedih ternyata mimpi:'( Semoga kita bisa ke sana bareng ya Yen, napak tilas... banyak yang harus ku bagi denganmu di kota itu :)

    BalasHapus