Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Selasa, 04 Oktober 2011

kontemplasi

Bismillah...

"Ketika tiba-tiba kita ingin menangis, yakinlah bahwa pada saat itu kita membutuhkan Allah SWT."

Kata-kata dari mbak trainer di asrama saya dulu masih terus terngiang di dalam ingatan saya, bukan tanpa sebab karena terbukti itu pernah terjadi di keseharian kehidupan saya. Entah kenapa tiba-tiba saya bisa begitu mellow dan tiba-tiba saya merasa sangat ingin mengeluarkan air mata dan terasa sangat-sangat letih dengan kehidupan ini. bukan letih menyalahi takdir ataupun berputus asa, tapi saya letih dengan kehidupan saya yang terkesan monoton, berkubang di kegelapan dan tanpa aksi.

Hingga tiba pada satu titik "kenakalan" saya sebagai manusia. Saya mempertanyakan "apakah Allah itu cinta dan sayang sama saya? apakah Allah itu selalu ada bersama saya dikondisi yang seperti ini? apakah Allah menjawab do'a-do'a saya? apakah Allah meninggalkan saya hingga saya seperti ini?"

Terbaca seperti orang yang berputus asa bukan? tapi saya merasa pada saat itulah sesungguhnya saya sedang ingin dikuatkan, ingin diyakinkan, ingin di kukuhkan keyakinan hati ini bahwa Allah selalu ada bersama saya bahkan dikondisi yang paling terpuruk sekalipun. saya tidak pernah meragukan kekuasaan Allah, bagaimana Rahman-RahimNya Allah dengan segala nikmat yang diberikan kepada saya dan keluarga , tapi entahlah kadang permasalahan, rutinitas, dan kondisi membuat saya kadang merasa down dan butuh untuk dikuatkan kembali dengan keyakinan dan pembuktian.

Subhanallah, Allah itu Berkuasa atas Segala Sesuatunya, dan petunjuknya dapat datang dari arah yang tiada pernah disangka-sangka. Allah menunjukkan kuasanya dengan cara saya dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang solih, saya bisa belajar banyak dari tulisan-tulisannya, cara mereka bersikap dan ketika saya ingin kembali dekat dengan Allah  ada sesuatu yang semakin menguatkan karena Allah menjawab semua pertanyaan saya dengan wahyu-Nya.

Pertanyaan-pertanyaan saya terjawab, keraguan saya sirna, kelemahan saya berangsur-angsur bangkit. Saya hanya butuh pembuktian yang membuat saya bangkit. semuanya jelas tertulis secara indah di Al-Qur'anul Qarim. ketika saya merasa beban yang sangat berat menghimpit, letih dan terasa begitu pelik Allah menjawab " ...sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan."(1)
saat saya merasa sendiri dan ingin rasanya menangis ada jawaban yang indah dan begitu menenangkan "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."(2) saat dunia ini terasa begitu "kejam" dan cobaan datang bertubu-tubi menghampiri dan menggempur batas ketahanan fisik dan jasmani saya saya yakin bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan begitu saja karena Allah berjanji " Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya."(3) dan ketika sisi kemanusiaan saya mencoba mencari keyakinan bahwa Allah tidak akan perah ingkar maka Kuasa Allah SWT menembus batas keangkuhan saya " Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar.."(4)

Hal-hal yang tidak kita sadari ternyata merupakan jawaban-jawaban dari Allah melalui segala petunjuk dan kuasanya. Benar dan terbukti benar bahwa Allah begitu Rahman-Rahim. Rabb, Segala Puji Bagimu yang telah memberikan kenikmatan mata ini, bagaimana seandainya Kau cabut nikmat pandangan ini, bagaimana seandainya telinga ini tak dapat mendengar, bila lisan ini tak dapat berucap, bila hidung ini tak dapat berfungsi dengan baik, bila tangan dan kaki ini tak dapat bergerak, bila jantung ini kesulitan untuk berdetak, bila......

Ya Rabb kami, terimalah (amal) dari kami, sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sungguh Engkaulah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.  

Notes:
(1) Qs. A Lam Nayrah: 5-6
(2) Qs. At-Taubah: 40
(3) Qs. Al-Baqarah: 286
(4) Qs. Fathir: 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar