Yaaa….. pada akhirnya saya
kembali dan memulai untuk menulis lagi. Sebetulnya ada beberapa hal yang udah
saya tulis tapi sepertinya belum layak untuk di share…hee… terlalu private
gitcu J
Daripada ngalor ngidul saya mau
share tentang sesuatu…tenang sesuatu itu yang pasti bukan tentang syahrini
ataupun membahas gangnam style yang lagi booming. Saya mau share tentang Korean
drama yang udah kesekian kali saya tonton dan kesekian kali juga anehnya saya
gak merasa bosen. Judule “Thank You”
atau yang dibahasa jawanya disebut terima kasih di bahasa indonesianya
matur nuwun alias arigato alias muhun bin syukron (apaan siich…).
Drama korea ini beda dari drama
korea yang lain karena menurut yang saya baca drama ini memang menceritakan
tentang kehidupan keluarga sederhana di Pulau Pureun di balahan pulau yang
menjadi bagian dari Seoul. Pemainnya pun yaaa kalo dibandingin sama pemain
korea yan masih muda dan imut agak jauh lah tapi kalo di liat dari segi ekting,
jalan cerita, karakter, dan makna film ini waaaaaah saya piker drama ini gak
kalah dengan drama korea yang nampilin 4 cowok bunga itu.
Young shin, dr. Min gi Seoh, Lee
Bom, Sun Hyuk (ayah biologis Bom) dan kakek satu lagi si nenek… ke-6 karakter
ini bisa menguatkan isi cerita menjadi hidup. Saya saranin sangat untuk yang
mau nonton drama korea sambil termehek-mehek, atau mau liat gimana tegar-tangguhnya
seorang single parents membesarkan anak sejak dari kandungan sampe 10 tahun
tanpa suami ditambah harus mengasuh seorang kakek tua yang sudah pikun, atau
mau liat gimana tindakan-tindakan medis di dalam drama ini juga ada lho.
Sebetulnya yang mau saya share
initinya adalah ini niii…
Do you know, bahwa si Sun Hyuk
adalah ayah kandung dari anak bernama Lee Bom. Lee Bom itu anak yang takdirnya
terkena virus HIV dikarenakan kecerobohan seorang dokter (calon istrinya dr.
Min) saat transfuse darah. Setelah ia memperoleh apa yang diinginkannya yaitu
mengejar sebuah prestise dan eksistensi di tempat kerjanya, sukses sebagai
seorang eksekutif muda ia kembali ke pulau Pureun dan tanpa dinyanya takdir
mempertemukannya kembali dengan ibu Bom dan si gadis kecil Bom.
Usut punya usut akhirnya ia
menyadari bahwa Bom adalah anak biologisnya dari Young Shin. Apa yang terjadi
sodara-sodara… (saya suka gak tega ngeliat wajah dan jalan hidupnya mister Sun
Hyuk ini) ia menyesal sejadi jadinya telah menelantarkan young shin dan bom
selama 10 tahun tanpa kabar dan tanpa tau kalau ia telah memiliki anak
(terlaluuuu). Penyesalannya itu menyadarkan ia bahwa ia ingin kembali kepada
young shin dan ingin menjadi ayah Bom yang diakui. Ia meminta maaf sama ibunya
Bom ibu Bom Cuma tersenyum sumir dan berkata “ aku telah memaafkan semua
kesalahanmu, tapi asalkan kau tahu Bom bukan anakmu ia anak malaikat (sambil
berlalu)” makjleb…. Menangis kedalem, dan ekspresinya mister Sun Hyuk kaciwa
dan hwaaaa ;’(
Drama ini nunjukin gimana
gambaran orang yang merasa sangat bersalah dan ingin memperbaiki kesalahanya.
Namanya orang niat minta maaf apapun kan dilakukan untuk mengambil hati. Di
bibir semua orang bisa mengatakan ya aku memaafkanmu tapi hati yang paling
dalem gak ada yang bisa nyangka dan hati bisa aja lebih jujur dari pada lisan.
Maaf itu tak bisa digantikan dengan kondisi yang baru, walaupun hati dan lisan
telah berpadu untuk bekerja sama mengungkapkan kejujuran “ aku telah
memaafkanmu” tapi kondisi tak selamanya sesuai dengan harapanmu. Menerima
konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan terhadap kehidupan, terhadap orang
di seliling kita itu merupakan bentuk tanggung jawab kedewasaan kita. Tidak ada
asap kalo tidak ada api, teori sebab akibat juga bisa berlaku di diri kita. Berhati hati-hati dalam bertindak dan berbuat
itu penting lho… jangan sampe seperti mister Sun Hyuk ini, nelongsooo walaupun
sudah di maafkan…
Young shin, hmmmm saya salut cara
dia mendidik anak yang terkena HIV. Cara ia membesarkan Bom dan bagaimana ia
mengatasi permasalahan hidupnya. wonder women di pulau Pureun lah pokoknya.
Mencoba untuk tetap tegar dan tidak mudah menangis di depan anaknya walaupun
masalah berada di pundaknya. Ini berat sodara, saya belajar banyak dari ibu Bom
ini. B elajar menghargai hidup dan belajar mengucapkan terima kasih pada orang
yang telah menyakiti kita (lho kok bisa?).
Hmm… kalau yang saya tangkep juga
selain menceritakan kehidupan sederhana seorang ibu dan anaknya, drama ini
menceritakan tenang apa itu ketulusan, perbuatan tanpa pamrih, makna terdalam
dari sebuah kata terima kasih, perjuangan, pengorbanan, legowo, tegar ditengah
badai, memaafkan dan mensyukuri hidup
Di akhir-akhir episode ini, dr.
Min pernah berkata kepada Sun Hyuk,
Dr. Min: dulu kau pernah bertanya
apa arti ibu Bom dan Bom bagiku… keajaiban, mereka adalah kejaiban bagiku
Mr. Sun Hyu; (ekspresi kaget dan
sumir)
Keajaiban, berasal dari kata
ajaib. Ajaib itu klo menurut saya suatu yang di luar masuk akal dan terjadi.
Saya coba merangkum apa yang di maksud dr. Min . Ia menganggap bahwa ibu Bom
dan Bom adalah keajaiban, keajaiban bagaimana seorang yang sederhana,
biasa-biasa saja bisa merubah kehidupan dr. Min menjadi orang yang bisa
menghargai orang lain, mau mengalah, care, lebih percaya Tuhan dan pada akhirnya percaya dunia yang
kejam ini ternyata sangat indah.
Keajaiban itu mendatangkan
kebahagiaan bagi orang yang memaknainya dengan positif. Keajaiban itu datang
dari restu Sang Illahi Robbi kepada hamba yang dipilihnya. Ada yang melalui
usaha adapula yang dapat meraihnya dengan Cuma-Cuma saya mau sebut itu karunia/pemberian.
Keajaiban itu membahagiakan hati, membawa senyuman, cinta, pengormatan,
keinginan untuk tidak ingin menyakiti, keinginan untuk selalu membahagiakan, keinginan
untuk bersyukur. Impact-nya dari semua keajaiban itu adalah ucapan “Thank You”
, sebuah kata simple sejuta makna bahwa terima kasih Kau telah memberikan semua
ini untukku.
Saran: tanpa alih suara, drama ini lebih dapet banget feel-nya
=Thank You J=
sore itu, sepulang ngajar, saya dan seorang teman guru mampir ke BORMA, setelah beli ini itu, kita liat2 CDs pilem Korea. setelah ngacak2 eh saya lihat CD dgn judul "Thank You".."aaaghh buuuu ini pilem yg dr dulu sy cari" spontan sy teriak. kata temen saya "ih kaya nemuin harta karun aja", hehe. nie seneng bgt krn nemu jg pilem yg dl uni rekomendasikan. tp syang belum sempet di tonton. CDnya ketinggalan dikosan temen nie itu.
BalasHapus