Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Kamis, 25 Agustus 2011

curhat Ramadhan


Bismillahirrahmanirrahim...

Mulai kembali untuk menulis setelah sekian lama berkutat di kelas dan di depan pasien mengejar target persalinan selama total 10 hari di Bandung. 
Beberapa menit lagi beranjak dari Ramadhan ke 24 menuju 25. semakin senyap semakin pekat. mataku terkadang menoleh pada target dan pencapaian Ramadhan yang terpampang di dinding kamar. masih banyak target yang harus diselesaikan, menjadi PR yang prioritas harus dikerjakan terlebih dahulu dari sekedar hal yang bernama dunia.

Ramadhan Istimewa. Begitu kalau saya menyebutnya...
mengingat kembali... 
Beberapa hari Ramadhan berjalan saya dan seorang sahabat silaturahim ke rumah seorang guru kami waktu SMA dulu,, dengan niatan men-charge kembali  ruh batre yang sempat low bat. pembicaraan dimulai dari menanyakan kabar sampai pada akhirnya guru kami menanyakan apakah ada perbedaan Ramadhan kali ini dengan Ramadhan tahun lalu??

Ada, jelas ada dan harus ada. Perbedaan Ramadhan kali ini benar-benar terasa. Alhamdulillah, Allah swt masih sayang sama saya... saya dipertemukan dan dikenalkan dengan orang-orang yang HEBAT. saya belum pernah bertemu dengan mereka di dunia nyata, hanya sempat sharing dan berinteraksi di dunia maya. mereka muda, berkarya, penuh ilmu, wacana, beda, berprinsip, mereka apa adanya, mereka diikat dengan ikatan yang tidak akan pernah terputus, dan yang terpenting dan utama dari setiap tutur kata dan tulisannya mereka sangat-sangat c.i.n.t.a kepada Tuhan-nya (Allah SWT).

Dari mereka saya belajar banyak bersyukur, menyadari bahwa Allah itu sangat sayang sama saya... semua potensi (akal, jasad dan ruh) siap untuk dimaksimalkan potensinya. Melihat mereka yang mendapatkan hidayah dengan "berdarah-darah", dikucilkan, dianggap aneh, terasing, namun mereka tetap yakin dan tetap berada di jalan lurus yang mereka yakini. 

Beberapa orang itu ada di list orang yang berpengaruh dikehidupan saya... mereka nyata dan ada orang-orang yang sangat cinta kepada Rabb-nya.

Saya lupa pertama kali saya ketemu dengan akhwat ini, tapi yang jelas saya senang dengan pembawaannya yang humoris namun tetap punya prinsip. Saat harus bercanda dan ada saat dimana keseriusan itu datang. umurnya 1 tahun diatas saya. tahukah teman,... ia seorang perempuan yang sangat rindu kesyahidan.  Cita-citanya meninggal di medan penuh konflik. Tidak semua orang yang siap dengan pilihan akhir hidup seperti ini. saat membaca curhatan dirinya tentang anak-anak di bumi jihad saya bisa merasakan bagaimana rindu dirinya untuk bisa hadir berjuang bersama tak hanya sekedar lisan dan tulisan namun ruh juang itu dapat saya rasakan. tak hanya itu analisisnya tentang dunia konspirasi membuat saya membongkar gudang ilmu di kepala saya ternyata banyak hal yang harus saya pelajari dan itu semua harus saya ketahui. darinya saya belajar bahwa menuntut ilmu itu dimanapun. pada prinsipnya "Saya belajar bukan mencari". Jangan membatasi diri, belajarlah dari manapun dan tetap tidak meninggalkan  prinsip analisis  Al-Qur'an dan As-sunnah.

Lain lagi dengan yang satu ini. saya memanggilnya abang. karena umurnya beberapa tahun diatas saya. 
darinya saya belajar bahwa Allah swt  itu sayang sama kita, seberapapun banyaknya pembangkangan yang udah kita lakukan, pengingkaran, kesombongan, kekufuran yang kita perbuat kalau Allah udah berkehendak kita kembali kejalan-Nya dengan cara yang ringan dan sederhana kita bisa tunduk menyerah tak berdaya. Subhanallah Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Suatu saat saya pernah membaca sejarah hijrahnya ke jalan taqwa. Beliau  ini seorang mantan skinhead (saya kurang begitu paham), besar di jalan dengan prinsip skinhead-nya, teori-teori garis kiri 'ngelotok' di dalam pikirannya. marxis, darwin, mungkin saja pernah menjadi teman akrabnya. bahkan ekstrimnya beliau pernah mengatakan tidak butuh Tuhan. 
Lain dulu lain sekarang. beliau pernah bercerita sedikit bahwa "Allah menampar dirinya dengan cara-Nya" dengan kejadian seorang gadis yang pada akhirnya merubah kehidupan dan orang-orang disekelilingnya. seseorang yang pada awalnya dielu-elukan dengan sekejap menjadi orang yang hina dan dikucilkan. 

Insya Allah lain waktu saya share ceritanya disini biar lebih gamblang dan bisa diambil ibroh buat semua. bahwa cahaya itu akan ada dan kita dapatkan ketika kita mau mencarinya. dimanapun ada karena hidayah itu akan datang ketika kita bersungguh-sungguh. dan ketika kita sudah mendapatkannya jangan pernah biarkan redup karena belum tentu kita mendapatkan kesempatan untuk kedua kalinya.

Alhamdulillah.. saya selalu berharap semoga bisa selalu dipertemukan dengan orang2 solih dan "hebat" lainnya. hingga cahaya itu terpancar ke diri  dan sinarnya terpantul ke segala penjuru. Pada akhir cerita, guru saya menyimpulkan ketika kita melihat kesuksesan seseorang hanya ada dua pilihan "TerMotivasi atau TerPuruk!" silahkan memilih, tapi beruntunglah orang yang termotivasi karena ia bisa bangkit dan melangkah meraih apapun yang ia cita-citakan. Tapi ketika kita memilih terpuruk, habislah sudah kita tertinggal jauh babak belur dan hanya bisa menyalahkan diri dan nasib dan menjadi orang yang tak pandai bersyukur karena menyiakan hidup.

"Ya Rabb kami, terimalah (amal) dari kami, sungguh, Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."  Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar