Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Jumat, 22 Maret 2013

Sport Fever


Kemrin sore, saya sama Ms. Ivon melanjutkan planning Jogging mingguan. Berangkat dari rumah dijemput Ms ivone jam 5 lewat 10 menit. Nyampe sport center udah banyak anak-anak muda duduk-duduk di pinggiran arena olah raga, di dalam arena ada 2 kelompok anak muda yang main sepak bola, banyak juga yang jogging, dan ada sekelompok anak muda yang lagi latihan kempo, yaa walupun kerameannya gak serame di hari minggu kemarin. Ms. Ivon pernah bilang kalau olah raga itu investasi masa depan. Bener juga, sepakat banget, setelah dipikir-pikir sakit yang di alami pada masa tua itu merupakan tumpukan racun penyakit yang kita timbun sejak masa muda. Bahwa pengawet, penyedap, pewarna, pemanis itu akan bereaksi maksimal saat 10 sampai 15 tahun yang akan datang. Pola penyakit juga udah semakin bergeser ke penyakit-penyakit degenerative: DM, jantung, asma, gagal ginjal,hipertensi dan sebagainya.

Pernah nonton investigasi Trans TV? Kita bisa lihat gimana mengerikannya bahan-bahan kimia itu masuk ke tubuh-tubuh rentan kita, tanpa pernah kita sadari. Parahnya, bahkan hal-hal yang kita sadari bahayanya masih tetap kita konsumsi dengan alasan sudah terbiasa, merasa kurang kalau tidak mengkonsunsi, kebutuhan atau apalah itu alasannya. Pernah tau sambel botol yang sering di pake mamang-mamang baso, mamang mie ayam? Tahukah bahwa harga 1 botol sambel berukuran besar itu Cuma 3000 rupiah, sangat jauh dari harga-harga kewajaran harga sambel botol yang sudah bermerk. Tahukah pembuatannya? Mungkin pembuat sambel botol itu sudah menemukan resep terbaru untuk membuat sambel botol menjadi terasa sedap dan murah yaitu tomat yang sudah busuk dicampur dengan cabe merah busuk, pepaya sebagai pewarna dan pemanis, air yang entah matang atau tidak di giling menjadi satu, biar lebih awet ditambah dengan tawas atau borak.. hmmm ‘kenikmatan’ yang begitu mengerikan.

Allahumma ‘afinifiibadani, Allahumma ‘afinifiisam’i, Allahumma ‘afinifiibashori…

He.. olah raga minggu kemarin itu kerinduan saya dengan yang namanya Jogging, sepertinya udah 3 tahun saya gak pernah melakukan jogging. Kalau aerobic beberapa bulan yang lalu masih intens ikut di fitness center di BP. Jogging hari minggu dimulai dengan pemanasan keliling lapangan dengan jalan kaki 1 kali putaran, sisanya saya cuma kuat 2.5 putaran dan setengah putaran selanjutnya jalan kaki. 4 kali putaran cukuplah untuk pemula seperti saya. Jelas banget perbedaannya, saat jogging sore lebih terasa beban beratnya, mungkin karena aktifitas pagi yang sudah menumpuk membuat badan menyediakan tenaga sisa-sisa untuk berlari.

Sensasi yang luar biasa ketika sehabis berlari dan duduk untuk beristirahat; merasakan jantung 2 kali lipat bekerja lebih exstra untuk memompa darah ke seluruh tubuh, outputnya badan terasa lebih hangat dan keringat makin terasa keluar. Merasakan apec cordis yang menyentuh dinding dada, dan detakan dagdugdagdug yang menghentak hingga getarannya masuk ke gendang telinga, oh God… jantungku berdenyut, seandainya saya bisa melihat bagaimana sistim jantung itu memompa dengan begitu cepat mengalirkannya ke aliran pembuluh arah arteri menuju ujung-ujung jari tangan dan kaki menembus sawar-sawar yang membatasi, menerjang sumbatan lemak dan bagaimana luarbiasanya racun di eksresi melalui urine dan keringat berpeluh. Efeknya kulit makin terasa lebih lembut dan halus…gak percaya? Coba aja :D
Jantung yang selalu berdenyut, jantung yang menjadi sahabat setia tubuh…

Bahwa tubuh adalah amanah dari Allah swt yang di berikan kepada tiap-tiap diri untuk dijaga. Di jaga kesehatannya, di jaga hak-haknya, di jaga dari hal-hal yang bisa mendzalimi badan. Hak badan untuk tidur dan beristirahat, hak badan untuk selalu bersih, hak badan untuk sehat, di jaga dari makanan yang haram, hak badan untuk makan makanan yang halal dan toyib anything else, apapun  cara penjagaannya. Kelak badan juga akan meminta pertanggungjawaban kita dalam hal penjagaan kita.

Semoga istiqomah..itu yang paling penting.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar