Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Jumat, 16 September 2011

Bikin Insomniaa

Bismillahirahmanirrahim...

Jam 23.10 tiba-tiba dapet telpon dari rekan kerja bahwa ada partus (persalinan) di puskesmas pembukaan udah 5 cm. Ya Allah, tiba-tiba penyakit syndrom malas datang tanpa diduga. Beraaaaat rasanya secara ini situasi yang benar-benar enak untuk merebahkan diri di malam yg udah benar-benar gelap. Teringat, ini konsekuensi pasti yang udah ambil dan pilih sebagai seorang midwife (bidan) siap 24 jam kapanpun dipanggil untuk persalinan. Bismillahitawakaltualallah Lahaula walakuwata Illabillah... mudahkan dan lancarkanlah proses persalinan ini ya Allah.. Amin. Akhirnya berangkat ke Puskesmas diantar abah. Inilah bukti keterlibatan dan dukungan keluarga dengan profesiku sebagai bidan (Alhamdulillah). 

Ya... benar-benar pekat, sepi, dingin dan gelap. melihat sisi lain kota dibalik hingar-bingarnya di siang hari. tampak beberapa tukang becak yang masih siaga di atas becaknya, dengan matanya yang awas dan siaga melihat dan mencari penumpang barangkali ada yang ingin menyewa jasanya di tengah malam bolong ini. It's a life, masing-masing punya peran dan menjalankan skenarionya masing-masing.

Sampai di Puskesmas ternyata udah ada bidan desanya, diceritakan pasien dengan umur kehamilan 34-35 minggu, ketubah sudah pecah dari jam 10 malam, pembukaan 4 cm. Perasaan udah ga enak, sepertinya pasien dirujuk nih, tapi kenapa TFU-nya 32cm seolah-olah udah aterm, kepala udah masuk panggul. Nanya ke pasien si pasien yakiin kalau menst terakhirnya bulan januari pertengahan. Ga mau ambil risiko akhirnya konsul ke dokter, dapat advice suruh dirujuk ke RS dengan alasan kuat bayi prematur dan memang puskesmas belum PONED dikhawatirkan bayi asfiksia. Alhasil, keluarga menyetujui dan dirujuk ke RSUD, saya dan teman mengantar pasien sampai ke ruang persalinan. 

Sampei di RS kira kira jam 1 malam, lagi fully bed pasien sementara ditaruh di ruang isolasi dan hanya ada satu bidan yg terlihat. Kami disuruh manggil bidan yang satunya lagi di ruang jaga bidan. keluarlah bidan satunya sambil nanya " pasien apa?" saya bilang prematur pembukaan 4cm. pasien diperiksa dan menurut bidan tersebut pasien ini aterm (cukup bulan), kami disuruh anamnesa dan ngisi data pasien di lembar askeb tanpa basa basi (huwaaaaa... dikerjain, udah kaya mahasiswa lagi). Kami masih bisa menerima perlakuan dengan alasan banyak pasien dan sibuk, tapi sesibuk apapun menghargai rekan sejawat dan pasien itu mulia lho buw dan ga akan mengurangi harkat dan martabat kita.

Astaghfirullahaladzim... adrenalin saya agak naik disitu, esmosi udah mulai ngisi absen di hati saya (sabaaaaaaaarr) teman saya berusaha nenangin saya. Buw, kami ga akan rujuk ini pasien kalau ga ada advice dari dokter, dan kami ga mau ambil risiko kalau ternyata bayi ini benar-benar kurang bulan. 

Dan kejadian di dalam ruang persalinan itu bikin saya insomnia hingga detik ini. Saya pernah merasakan betapa stressor tinggi memenuhi isi kepala ketika banyak tindakan bisa membuat kita sensitif dan membuat pemakluman ketika kita lalai dengan apa yang pasien rasakan terhadap pelayanan. Tak hanya itu, sesama profesi kita udah rekan kerja lho.

Alhamdulillah lega juga bisa nulis uneg-uneg walaupun masih terngiang sedikit. Maafin saya juga ya buw kalau saya punya salah antara sensitif atau terlalu peka. Sayapun masih belajar ketika kita berbuat sesuatu untuk orang lain dalam arti memberikan pelayanan, seperti apakah pelayanan yang ingin saya dapatkan? senangkah jika saya disapa dan diperlakukan dengan baik dan bijak? bagaimana jika saya diperlakukan tidak baik? bagaimana jika posisi yang menjadi pasien adalah keluarga kita?

Ya Rahmana- Ya Rahim- Ya lathiif, jadikanlah kami hamba-hambaMu yang penuh dengan rasa kasih dan sayang terhadap sesama beri kami kelembutan hati dan kemuliaan akhlak. 

Rabb, sempurnakanlah untuk kami cahaya bagi kami, ampunkanlah kesalahan kami sesungguhnya Engkau Maha Perkasa Atas segala sesuatu. Amin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar