Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Jumat, 23 Agustus 2013

“Aku sepakat bahwa ini agak misterius. Ada lima milyar orang hidup di planet ini. Namun, kau hanya jatuh cinta pada seseorang yang istimewa dan kau tidak bisa menggantikannya dengan siapa pun.”

~ Jostein Gaarder, Misteri Soliter

Merasa

Saya orang baik. Astaghfirullahaladzim...
Saya pikir itu kalimat yang berbahaya bila saya ucapkan. MERASA  udah berbuat lebih dan merasa wow. Ampun Ya Allah. Gak pantes rasanya, kalau itu yang mengungkapkan orang lain ke kita bisa lain ceritanya. Batas antara ikhlas dan sombong itu tipiiiiis, bahkan bisa jebol tanpa kita sadari. Hati-hati...

Apalah diri, hanya beruntung banyak aib yang ditutupi.

Bulan


Dua malam yang lalu, bulan bercahaya terang, bulat, penuh, utuh, tidak terhalang awan, lepas memandang dan tentunya indah banget. Jarang-jarang dapet moment yang bisa bikin sisi melow muncul.

Rasanya pengen cari tower, duduk mandang bulan sambil sharing banyak hal, atau naik ke lantai atas, cari atap sambil tiduran mandangin bulan yang lagi purnama (jiaaa... sweet banget).

Bulan cepat berubah, tadi malam bulan gak seindah kemarin (apa saya yang salah liat), tidak utuh, berbeda, tak lagi penuh, kurang tampak indahnya, pokoknya ada yang beda, ahhh... atau ini hanya perasaan saya saja. Apa ada hubungan suasana hati dengan keindahan bulan?? (perlu diadakan penelitian).

Parahnya, beberapa minggu terakhir ini tiba-tiba pengen download lagu jadul Sheila On7 "Anugrah terindah yang pernah kumiliki", gak ada angin gak ada hujan. Cocok banget di santap pas lagi mandang bulan, atawa lagi pengen nostalgia tempoe doeloe. Akhirnya...dan akhirnya lagu itu ada di playlist winamp lagu saya sekarang. Cukuplah untuk sementara waktu mewakili hati yang lagi melow ngeliat bulan (alasan).

Jumat, 16 Agustus 2013

#PrayforEgypt

Bismillahirrahmanirrohim...

Jumu'ah Mubarokah

Luangkan waktu untuk mendo'akan saudara-saudara kita di Mesir, pray for Egypt...
Udah lebih dari 2600 jiwa meninggal dunia akibat kudeta militer.
Jika tidak bisa jasad yang ikut berjuang, minimal do'a yang kia lantunkan...


Senin, 12 Agustus 2013

Be a wise

" Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana." 

- Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin. Tere Liye-


"...., begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu itu sendiri."

"Ada satu janji Tuhan. Janji Tuhan yang sungguh hebat yang nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya. Tahukah kau? Itulah janji menatap wajahNya. Menatap wajah Tuhan. Tanpa tabir tanpa pembatas...saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu atas janji itu, maka hidup kita setiap hari akan selalu indah..."

-Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Tere Liye-

Iris

Baiklah... cukup sudah lagu-lagu yang seperti ini. Lagu yang bisa buat hati teriris-iris (lebay...), tapi mau bagaimana ya, kok setiap kali denger ini lagu langsung keinget zaman-zaman SMP dulu (jadul banget, ketahuan udah berumur : D hahaa).

Okelah, Mr. Nick Boddington ini berhasil sukses menyanyikan lagu nostalgia saya ini dengan gayanya. Mau saya simpen buat kenang-kenangan aja. barangkali suatu saat pengen mengenang masa-masa indah dulu.