Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Rabu, 26 September 2012

ANALISA PAK JOKO


Lagi pengen nulis sesuatu yang ngalor ngidul dulu ya. pandangan saya tentang berita di panggung politik  kota Jakardahh, yang diakibatkan oleh bapak-bapak yang suka peke baju kotak-kotak.

Kenal sama yang namanya pak Joko dan pak Ahok? Mesti kalo yang hobi nontonin layar kaca tipi, layar kaca lepi, layar kaca hape udah kenalan sama dua nama itu via layar kaca :p

kedua bapak ini merupakan salah satu dari beberapa calon gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Pertama kali saya tau pak Ahok dari layar kaca berita saat itu pak Ahok ini lagi gencar di beritain berkaitan dengan daerahnya Bangka Belitung yang lagi naik daun dikarenakan promosi film laskar pelangi saat itu , secara pak Ahok ini bupati Babel. Muda dan idealis (dari kata2nya saat di wawancara) yaaa itu kesan saya pertama kali liat,

Kalo pak Joko alias pak Jokowi, saya tau beliau waktu gencar-gencarnya mobil rakitan salah satu SMK di kota Solo dan saat itu pak Walikota ini membuat terobosan menggunakan mobil bermerek Esemka ini untuk dipergunakan di jajaran pemerintahan kota Solo. Muda, membuat terobosan dan merakyat. Itu kesan pertama saya tau pak Joko. Saking penasarannya saya sempet ngubek-ngubek berita buat cari tau ada apa dengan pak Joko ini ko bisa booming begitu. Usut punya usut ternyata beliau pernah membuat kebijakan memindahkan lahan pedagang kaki lima di kota Solo tanpa kekerasan dan berjalan damai (sama-sama hepi), padahal selama ini yang kita tahu kalo masalah pemindahan lahan dengan pedangang biasanya diikuti dengan yang namanya rusuh ya walaupun gak semua. Trus pernah dinobatkan sebagai walikota terbaik entah itu di Asia atau di dunia (lupaa).

Setelah pak Joko dan pak Ahok ini mencalonkan diri sebagai gubernur, peta politiknya udah mulai kebaca nih. Hahay, saya udah mulai jadi pemerhati amatiran. Waktu masa kampanye Cagub ini berlangsung 5 besar saya pernah bilang ke abah ane “ bah, coba liat ya kalo kata nina kemungkinan besar jokowi nih yang bakalan jagi Gurbernur DKI Jakarta.” Dan  ini terbukti, karena dari awal maennya udah rapiiih, terprogram dan di setting dengan baik.

Kenapa saya bisa berkata seperti itu, ini evidence basednya (buka buku):
  1. Yang namanya politik itu ada tata cara maennnya, ada role-nya. Kalo yang udah pernah baca novel Indonesia Incorporated by Zaynur Ridwan pasti tau lah yaw. Disitu bisa ada candidate, komite, tim sukses, para konsultan, sponsor, serta yang bikin istimewa ada campur tangan “ORGANISASI” (klo bener “organisasi” ini ikutan maen ini nih nyang bikin syerem). Nah, kalo menurut saya nih naik daunnya nama pak Joko kurang lebih periode setahun lalu itu bisa karena ada campur tangannya orang-orang yang saya sebutkan itu. campur tangan komite, konsultan itu sangat penting, ada diagnosa untung rugi milih kandidat kalo udah fix sponsor siap money, buat mendukung nah tim sukses jadi sarana pengiklanan yang ampuh. pinjem bahasa kaskus sundul terus gan  ane kasih cendol (nah lho). Sejak mobil Esemka itu pak Joko makin down to earth, namanya juga makin booming.
  2. Pemilihan candidate Cagub dari tiap-tiap partai itu penentuannya gak sebulan dua bulan.. mainannya tahunan. Minimal satu tahun sebelum ia muncul udah mulai tuh di “poles-poles” kandidatnya biar makin "cantik dan ganteng", gak ding maksudnya gak fisiknya aja tapi yang utama track recordnya, salah satu contoh bahasa lembutnya terlarang untuk keluarga apalagi istri atawa anak-anaknya membuat sang ayah terperosok karena masalah sepele, program yang bagus-bagus sama terobosan-terobosan yang udah dibuat di ekspose terus .
  3. Peranan media itu penting, bahkan temen aye pernah bilang tuh kalau mau kuasai masa ya kuasai medianya. Gampang kok, kl udah kuasai media-nya apapun yang mau di tulis tentang kandidat yang di dukung mau yang sebagus-bagusnya tanpa cela, mau jatuhin lawan mainnya, mau naikin namanya, mau diinget terus namannya tampilin aja terus di tipi kayak iklan pasti tuh lama-lama nempel di kepala pemilih. Taukan contohnya, saya pernah nonton TV yang punyanya pak Paloh, weeeits setiap pencet tombol ke TV itu kok bapak itu lagi pidato terus hehe ya iyalah wong tipinya. 
  4. Perasaan saya, Saya nilai beberapa stasiun tipi kok kayaknya condong ke pak Joko ya… contoh misalnya dalam 1 minggu ada 30 berita tentang para candidate nah 10nya pak Joko 20 berita lainnya di bagi  sisa 4 kandidat lainnya. Ah, mungkin ini hanya perasaan saya saja J

Nah itu beberapa alasan seorang pemerhati amatir. Di atas itu yang bisa disimpulkan kenapa pak Joko akhirnya menjadi yang terpilih hehe…

Harapan saya, semoga DKI Jakarta bisa lebih baik, pak Joko klo ditanya wartawan tentang rencana kerja ke depannya sering banget ngomong “yang penting eksekusinya” (emang siapa yang mau di gantung pak? Heu..)

Saya bukan warga Jekardahh (baca Jakarta), tapi sebagai pusat ibu kota ya suri tauladan/ contoh yang baik kepada kota tetangga-tetanga yang dekat dan terjauhnya. Wokeh pak, selamat mengeksekusi !



Drama Korea “Thank You”


Yaaa….. pada akhirnya saya kembali dan memulai untuk menulis lagi. Sebetulnya ada beberapa hal yang udah saya tulis tapi sepertinya belum layak untuk di share…hee… terlalu private gitcu J

Daripada ngalor ngidul saya mau share tentang sesuatu…tenang sesuatu itu yang pasti bukan tentang syahrini ataupun membahas gangnam style yang lagi booming. Saya mau share tentang Korean drama yang udah kesekian kali saya tonton dan kesekian kali juga anehnya saya gak merasa bosen. Judule “Thank You”  atau yang dibahasa jawanya disebut terima kasih di bahasa indonesianya matur nuwun alias arigato alias muhun bin syukron (apaan siich…).



Drama korea ini beda dari drama korea yang lain karena menurut yang saya baca drama ini memang menceritakan tentang kehidupan keluarga sederhana di Pulau Pureun di balahan pulau yang menjadi bagian dari Seoul. Pemainnya pun yaaa kalo dibandingin sama pemain korea yan masih muda dan imut agak jauh lah tapi kalo di liat dari segi ekting, jalan cerita, karakter, dan makna film ini waaaaaah saya piker drama ini gak kalah dengan drama korea yang nampilin 4 cowok bunga itu.

Young shin, dr. Min gi Seoh, Lee Bom, Sun Hyuk (ayah biologis Bom) dan kakek satu lagi si nenek… ke-6 karakter ini bisa menguatkan isi cerita menjadi hidup. Saya saranin sangat untuk yang mau nonton drama korea sambil termehek-mehek, atau mau liat gimana tegar-tangguhnya seorang single parents membesarkan anak sejak dari kandungan sampe 10 tahun tanpa suami ditambah harus mengasuh seorang kakek tua yang sudah pikun, atau mau liat gimana tindakan-tindakan medis di dalam drama ini juga ada lho.

Sebetulnya yang mau saya share initinya adalah ini niii…
Do you know, bahwa si Sun Hyuk adalah ayah kandung dari anak bernama Lee Bom. Lee Bom itu anak yang takdirnya terkena virus HIV dikarenakan kecerobohan seorang dokter (calon istrinya dr. Min) saat transfuse darah. Setelah ia memperoleh apa yang diinginkannya yaitu mengejar sebuah prestise dan eksistensi di tempat kerjanya, sukses sebagai seorang eksekutif muda ia kembali ke pulau Pureun dan tanpa dinyanya takdir mempertemukannya kembali dengan ibu Bom dan si gadis kecil Bom.

Usut punya usut akhirnya ia menyadari bahwa Bom adalah anak biologisnya dari Young Shin. Apa yang terjadi sodara-sodara… (saya suka gak tega ngeliat wajah dan jalan hidupnya mister Sun Hyuk ini) ia menyesal sejadi jadinya telah menelantarkan young shin dan bom selama 10 tahun tanpa kabar dan tanpa tau kalau ia telah memiliki anak (terlaluuuu). Penyesalannya itu menyadarkan ia bahwa ia ingin kembali kepada young shin dan ingin menjadi ayah Bom yang diakui. Ia meminta maaf sama ibunya Bom ibu Bom Cuma tersenyum sumir dan berkata “ aku telah memaafkan semua kesalahanmu, tapi asalkan kau tahu Bom bukan anakmu ia anak malaikat (sambil berlalu)” makjleb…. Menangis kedalem, dan ekspresinya mister Sun Hyuk kaciwa dan hwaaaa ;’(

Drama ini nunjukin gimana gambaran orang yang merasa sangat bersalah dan ingin memperbaiki kesalahanya. Namanya orang niat minta maaf apapun kan dilakukan untuk mengambil hati. Di bibir semua orang bisa mengatakan ya aku memaafkanmu tapi hati yang paling dalem gak ada yang bisa nyangka dan hati bisa aja lebih jujur dari pada lisan. Maaf itu tak bisa digantikan dengan kondisi yang baru, walaupun hati dan lisan telah berpadu untuk bekerja sama mengungkapkan kejujuran “ aku telah memaafkanmu” tapi kondisi tak selamanya sesuai dengan harapanmu. Menerima konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan terhadap kehidupan, terhadap orang di seliling kita itu merupakan bentuk tanggung jawab kedewasaan kita. Tidak ada asap kalo tidak ada api, teori sebab akibat juga bisa berlaku di diri kita.  Berhati hati-hati dalam bertindak dan berbuat itu penting lho… jangan sampe seperti mister Sun Hyuk ini, nelongsooo walaupun sudah di maafkan…

Young shin, hmmmm saya salut cara dia mendidik anak yang terkena HIV. Cara ia membesarkan Bom dan bagaimana ia mengatasi permasalahan hidupnya. wonder women di pulau Pureun lah pokoknya. Mencoba untuk tetap tegar dan tidak mudah menangis di depan anaknya walaupun masalah berada di pundaknya. Ini berat sodara, saya belajar banyak dari ibu Bom ini. B elajar menghargai hidup dan belajar mengucapkan terima kasih pada orang yang telah menyakiti kita (lho kok bisa?).

Hmm… kalau yang saya tangkep juga selain menceritakan kehidupan sederhana seorang ibu dan anaknya, drama ini menceritakan tenang apa itu ketulusan, perbuatan tanpa pamrih, makna terdalam dari sebuah kata terima kasih, perjuangan, pengorbanan, legowo, tegar ditengah badai, memaafkan dan mensyukuri hidup
Di akhir-akhir episode ini, dr. Min pernah berkata kepada Sun Hyuk,

Dr. Min: dulu kau pernah bertanya apa arti ibu Bom dan Bom bagiku… keajaiban, mereka adalah kejaiban bagiku

Mr. Sun Hyu; (ekspresi kaget dan sumir)

Keajaiban, berasal dari kata ajaib. Ajaib itu klo menurut saya suatu yang di luar masuk akal dan terjadi. Saya coba merangkum apa yang di maksud dr. Min . Ia menganggap bahwa ibu Bom dan Bom adalah keajaiban, keajaiban bagaimana seorang yang sederhana, biasa-biasa saja bisa merubah kehidupan dr. Min menjadi orang yang bisa menghargai orang lain, mau mengalah, care, lebih percaya Tuhan dan pada akhirnya percaya dunia yang kejam ini ternyata sangat indah.

Keajaiban itu mendatangkan kebahagiaan bagi orang yang memaknainya dengan positif. Keajaiban itu datang dari restu Sang Illahi Robbi kepada hamba yang dipilihnya. Ada yang melalui usaha adapula yang dapat meraihnya dengan Cuma-Cuma saya mau sebut itu karunia/pemberian. Keajaiban itu membahagiakan hati, membawa senyuman, cinta, pengormatan, keinginan untuk tidak ingin menyakiti, keinginan untuk selalu membahagiakan, keinginan untuk bersyukur. Impact-nya dari semua keajaiban itu adalah ucapan “Thank You” , sebuah kata simple sejuta makna bahwa terima kasih Kau telah memberikan semua ini untukku.

Saran: tanpa alih suara, drama ini lebih dapet banget feel-nya

=Thank You J=