Cahaya itu diatas cahaya…

Menerangi jalan menuju cinta-Nya



Rabu, 21 Desember 2011

Penatalaksanaan Asfiksia

Bismillah...

Blog ini memang campur aduk. Ibarat rumah isinya juga macem-macem :)

Sharing  beberapa celotehan tentang asfiksia yang saya ambil dari buku "Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED)". Intermezo sedikit. Pernah denger kenapa bayi baru lahir hampir sebagian besar nangis? bahkan kalau ada yang ga nangis di buat nangis. Subhanallah, ada suatu sistim yang begitu luar biasa yang mengatur si bayi menangis agar dapat bernapas secara spontan.Bingung? saya jelasin ya...

Oksigen sangat penting untuk kehidupan sebelum dan sesudah persalinan. Selama di dalam rahim, janin mendapatkan oksigen dan nutrien dari ibu melalui plasenta. Sebelum melahirkan alveoli (kantung-kantung kecil di paru-paru tempat oksigen) menguncup dan berisi cairan. Paru janin belum berfungsi sebagai sumber oksigen atau jalan mengeluarkan CO2. Setelah lahir, bayi tidak berhubungan dengan plasenta lagi dan bergantung pada paru-paru sebagai sumber utama oksigen. Oleh karena itu, maka beberapa saat sesudah bayi lahir paru-paru bayi harus segera terisi oksigen. biasanya bayi baru lahir akan melakukan usaha menghirup udara ke paru-paru. Hal ini menyebabkan cairan paru keluar dari alveoli, sehingga oksigen dapat dihantarkan ke pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Nah, agar cairan dalam paru ini keluar dan agar paru-paru bayi terisi oleh oksigen maka bayi akan beraksi dengan cara menangis. Allahuakbar...

Asfiksia pada Bayi Baru Lahir (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur segera setelah bayi lahir. Asfiksia merupakan penyebab kematian neonatal yang paling tinggi. Asfiksia yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kematian dan kecacatan.

Penyebab Asfiksia
Asfiksia pada BBL dapat disebabkan oleh faktor ibu, faktor bayi dan faktor tali pusat atau plasenta.

Faktor Ibu
keadaan ibu yang dapat menyebabkan aliran darah ibu melalui plasenta berkurang, sehingga aliran oksigen ke janin berkurang akibatnya dapat menyebabkan gawat janin dan akan berlanjut sebagai asfiksia BBL, antara lain:

  • Preeklamsia dan eklamsia
  • Perdarahan antepartum abnormal (plac. previa atau solutio placenta)
  • Partus lama atau partus macet
  • Demam sebelum dan selama persalinan
  • Kehamilan lebih bulan (> 42 minggu kehamilan)
Faktor plasenta dan tali pusat
Keadaan plasenta atau tali pusat yang dapat mengakibatkan asfiksia BBL akibat penurunan aliran darah dan oksigen melalui tali pusat bayi:

  • Infark plasenta
  • Hematoma plasenta
  • Lilitan talipusat
  • Talipusat pendek
  • Simpul talipusat
  • Prolapsus talipusat


Faktor Bayi
Keadaan bayi yang dapat mengalami asfiksia walaupun kadang-kadang tanpa didahului tanda gawat janin:
  • Bayi kurang bulan/ premature (kurang 37 minggu kehamilan)
  • Air ketuban bercampur mekonium
  • Kelainan kongenital yang memberi dampak pada pernapasan bayi


Diagnosa
Anamnesis:
Gangguan atau kesulitan waktu lahir (perdarahan antepartum, lilitan talipusat, sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dll), lahir tidak bernapas/ menangis, air ketuban bercampur mekonium

Pemeriksaan Fisis

  • bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
  • Denyut jantung , 100 X/mnt
  • Kulit sianosis, pucat
  • Tonus otot menurun
  • Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai/ skor APGAR


Manajemen (PENTING untuk dihafal dan diingat):
RESUSITASI

1. Begitu bayi lahir tidak menangis, maka dilakukan langkah awal (HAIKAAP) yang terdiri dari:
    Hangatkan bayi di bawah pemancar panas atau lampu

   Atur/ posisikan kepala bayi sedikit ekstensi (gambar tengah posisi yg benar)



 Isap lendir dari mulut kemudian hidung

 Keringkan bayi sambil rAngsang taktil dengan menggosok punggung atau menyentil ujung jari kaki dan   mengganti kain yang basah dengan yang kering



Reposisi kepala bayi/ Atur kembali posisi bayi (setengah ekstensi)

PeNilaian bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantung

NB: tambahan waktu pelatihan yaitu beri bayi oksigen (bila perlu)

2. Bila bayi tidak bernapas lakukan ventilasi tekanan positip (VTP) dengan memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan kecepatan 40-60x/ mnt

Ritme:                              Remas           Lepas            Remas               Lepas
                                      (pompa)      (dua...tiga)       (pompa)           (dua...tiga)


3. Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantung 
4. Bila belum bernapas dan denyut jantung <60x/ mnt lanjutkan VTP dengan kompresi dada secara terkoordinasi selama 30 detik


5. Nilai bayi: usaha napas, warna kulit dan denyut jantung
  • Bila denyut jantung < 60x/ mnt, beri epinefrin dan lanjutkan VTP dan kompresi dada
  • Bila denyut jantung > 60x/ mnt kompresi dada dihentikan, VTP dilanjutkan
Kata dr. Ariantana. Sp.A., kewenangan bidan PONED hanya sampai pada VTP dan kompresi dada selanjutnya lakukan tindakan rujukan ke RS. Pemberian obat-obatan, ET sudah menjadi kewenangan RS.



Koran By Heart

Kitab (Al-Qur’an) ini tak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (QS. Al-Baqarah: 2)

Ini salah satu ayat yang membuat saya bangga menjadi seorang Muslim dan memiliki kitab suci Al-Qur’an. Tak ada keraguan pada isinya dan menjadi petunjuk untuk kebahagiaan dunia hingga akhirat.

Sedikit berbagi tentang sebuah film documenter yang beberapa minggu lalu saya tonton dan beberapa hari lalu saya ulang. Koran By Heart, sebuah film documenter produksi HBO Documentar film yang disutradarai oleh Greg Barker. Menceritakan tentang tiga orang anak muslim yang berangkat ke Mesir untuk mengikuti kompetisi menghapal Al-Qur’an. Perkenalkan mereka berasal dari belahan bumi yang berbeda. Nabiollah Saidov yang berasal dari Tajikistan (Asia Tengah), Rifdha Rasheed dari Maldives (Indian Ocean) dan Djamil Djieng datang dari Senegal (Afrika Barat). Sebanyak 110 penghapal Al-Qur’an datang dari 70 negara datang ke Kairo, Mesir untuk mengikuti kompetisi tingkat dunia ini. Sebaian besar peserta berumur 20 tahunan, paling kecil berusia 7-10 tahun.

Hmm… 7 tahun sudah menghapal satu kitab Al-Qur’an, 114 surat. Setara dengan anak kelas 2 SD jika di sebayakan dengan anak-anak Indonesia. Sedikit bocoran cerita ternyata Rifdha ini anak yang unggul di kelasnya, ia menyukai matematika dan science, Djamil yang merupakan anak seorang Imam di Senegal dan Nabiollah yang berasal dari rakyat biasa yang mempunyai suara yang sangat merdu. Uniknya suara mereka sangat merdu ketika membaca Al-Qur’an padahal keseharian mereka tidak berbahasa arab.

Djamil Djieng dan ayahnya

Awal film ini memperkenalkan bagaimana latar belakang kehidupan keluarga, siapa mereka, dan bagaimana mereka bisa tertarik dengan Al-Qur’an. Saya sangat tertarik dengan pernyataan Djamil dari Senegal yang berkata, “ My parents told me to learn tke Koran before anything else. Every Muslim should learn the Koran.” Waw luar biasa, didikan orang tua yang jelas terlihat bagaimana cintanya mereka dengan Al-Qur’an sampai kata-kata itu melekat pada Djamil. Lain Djamil lain pula Nabiollah,” At first I didn’t think I could do it, but after working really hard with my teacher and practicing over and over now I’ve memorized the entire Koran.”

Film documenter ini sangat menarik. Selain menceritakan perjalanan mereka mengikuti kompetisi menghapal Al-Qur’an, film ini banyak menggambarkan hubungan orang tua dengan anaknya. Bagaimana mendidik mereka, bagaimana kepercayaan orang tua terhadap guru, harapan orang tua terhadap anak, yaaa… saya bisa menilai bahwa mereka anak-anak yang beruntung memiliki orang tua yang konsen terhadap Al-Qur’an.

Rifdha Rasheed dan Shimla Rasheed (ibunda Rifdha)

Kepercayaan terhadap guru, tergambar dari ayah Nabiollah yang ketika itu mengetahui bahwa anaknya terpilih mewakili negaranya untuk mengikuti kompetisi ini. Ayah Nabiollah berkata,” You’re in charge of my son, send him wherever you want.” Saya teringat cerita salah satu imam mahzab, ketika itu ibunya berencana mengirim anaknya ke salah satu guru untuk belajar Islam, ia menyerahkan anaknya kepada guru itu dan mengaharapkan agar anaknya manjadi anak yang berilmu. Subhanallah, saya banyak berharap guru-guru khususnya di Negara ini tak hanya memberikan wacana akan tetapi ada ilmu dan hikmah yang disampaikan agar kata tak menjadi hambar agar hati menjadi hidup.

Nabiollah Saidov

Film dokumenter ini layak untuk ditonton siapapun. Secara film dokumenter ini juga masih fresh keluaran tahun 2011. Teguran bagi saya agar bersemangat untuk up grade hapalan Qur’an, mempersiapkan diri dan belajar bagaimana mendidik anak cinta dengan Qur’an. Saya membayangkan bagaimana kelak anak-anak ini akan memakaikan kedua orang tuanya mahkota pada hari kiamat yang sinarnya lebih cemerlang dari cahaya matahari di dunia.

“There’s a verse in the Koran that says if you memorized the Qor’an and teach it to others you will be succesfull in this life and the next life. So, I really hope I can keep learning the Koran, God Willing.” (Nabiollah Saidov).

Minggu, 11 Desember 2011

Kanoute: Muslim di Luar dan Dalam Lapangan

Bismillah...

Baru hari ini saya dengar namanya, bahkan melihat wajahnya saya baru kali pertama.Kalau seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, Ronaldinho, David Beckham, Kaka, Michael Own yaaa sebagian kecil saya tau mereka pemain sepak bola dunia yang namanya sudah familier ditelinga orang-orang. Tapi nama Frederic Kanoute bener-bener baru di telinga saya, apa om Kanoute ini yang kurang familier ataukah saya yang memang ga familier dengan dirinya...Hehe...pertanyaan yang ga penting.

Ok...
Sedikit saya mau berbagi perkenalan dengan beliau. Awal perkenalan singkat saya dengan Kanoute dari situs ini. Renungan besar, bagaimana kita bangga dengan ke-Islaman kita, ga usah malu atau minder dengan identitas kita sebagai seorang muslim, tak perlu menyebut "yang di atas" untuk menggantikan kata Allah SWT Yang Maha Mulia, ga usah takut berpihak pada kebenaran walaupun kita berbeda. Ya... semoga keistiqomahan selalu mengirinya dan kita semua.

========================================================

Tak banyak pesepak bola Muslim yang mau menunjukkan identitas keislamannya di lapangan hijau. Pengecualian itu tak berlaku buat Frederic Kanoute. Penyerang klub sepakbola asal Spanyol, Sevilla bangga menjadi seorang Muslim, dan itu ia tunjukan dengan jelas dalam aksi, sikap hidup, atau selebrasinya.

Hidup di Barat, dan bergelut dengan budaya serta kebiasaan yang banyak bertentangan dengan prinsip hidup seorang Muslim, memang berat. Apalagi di dunia sepak bola, satu bidang olahraga yang paling popular di Eropa dan sangat memberi ruang pada kebebasan duniawi. Bahkan cenderung membuat orang lupa akan nilai-nilai agama. Kalaupun ada, untuk insan pesepak bola Muslim, diharuskan berhati-hati. Bukan rahasia lagi, sentimen agama masih keras dirasakan, selain juga anti-Islam yang banyak didengungkan oleh banyak pihak.

Kita tentu mengenal beberapa nama terkenal yang menghiasi dunia bola internasional. Misalnya saja, Zinedine Zidane. Jika Anda pergi ke tanah Arab dan berjumpa dengan seorang penggila bola di sana, maka jangan heran jika Zidane dianggap dewa, dikagumi sedemikian rupa. Alasannya? “Zidane seorang Muslim!”. Tapi apa daya, jarang sekali, bahkan mungkin kita tidak pernah melihat Zidane menunjukan sikapnya yang Muslim itu sendiri. Jika merayakan gol, Zidane biasa saja. Berita-berita tentang keseharian Zidane yang menunjukan kebiasaan Muslimnya, amatlah minim. Terus, kedua anak Zidane pun diberi nama Enzo dan Luca, dua nama yang sama sekali tidak mencirikan identitas Islam.

Zidane hanya satu contoh. Di Jerman, ada Franck Ribery yang juga Muslim namun—maaf—masih ikut menenggak bir ketika Bayern Muenchen juara liga. Di Premier League, Nicolas Anelka sering meletakan dua tangannya usai mencetak gol sebagai tanda syukur yang menunjukan ia seorang Muslim. Namun, media Inggris juga ramai memberitakan kehidupan bebasnya. Wallohu alam.

Namun, berbeda dengan Frederic Kanoute. Di dalam dan luar lapangan, ia adalah Muslim sejati. Siapa Kanoute?

Karir Sepakbola Kanoute

Kanoute terlahir dengan nama Frederic Oumer Kanoute di Sainte-Foy-lès-Lyon, 2 September 1977. Walaupun lahir di Prancis, tetapi Kanoute lebih dekat dengan Negara asal kedua orang tuanya, Mali. Ini dikarenakan ikatan Muslim yang melekat dalam dirinya.


Karir sepakbolanya dimulai di klub Prancis, Lyon. Ia memulai di usia yang cukup belia yaitu 18 tahun. Tahun 2000, Kanoute direkrut oleh salah satu klub Liga Inggris, West Ham United. Di klub ini, ia main sebanyak 84 kali dan menghasilkan 29 gol. Jumlah yang cukup banyak untuk ukuran pendatang baru saat itu. Karena aksinya itu, Kanoute diminati klub yang lebih besar. Pada tahun 2002, ia pun hijrah ke Tottenham Hotspur. Di Spurs, Kanoute hanya bertahan dua musim dengan torehan gol sebanyak 21. Namun karir cemerlang Kanoute sebenarnya semakin nampak ketika ia mulai bermain untuk Sevilla, klub Spanyol. Di klub ini, kecuali musim pertamanya dan musim 2008-2009, Kanoute selalu mencetak gol lebih dari 20 gol setiap musimnya. Jumlah yang hanya bisa diraih segelintir penyerang saja.

Keislaman Kanoute

Kanoute tak pernah sungkan dalam menunjukan identitas keislamannya, baik di luar lapangan ataupun di dalam lapangan. Di lapangan misalnya, setiap kali mencetak gol, ia tak pernah lupa merayakannya dengan cara-cara yang “berani”. Misalnya dengan bersujud dan atau gerak tangan seperti orang Islam yang telah berdoa.


Dalam kondisi apapun, Kanoute tetap menjalankan kewajibannya untuk shalat. Tak jarang ia shalat di kamar ganti dan disaksikan oleh rekan-rekannya. Awalnya ritual itu membuat heran sesama pemain yang memang notabene non-Islam, namun lama-kelamaan, hal itu menjadi pemandangan yang biasa. Bahkan rekan-rekannya di Sevilla memberikan toleransi yang besar kepada Kanoute untuk melaksanakan keyakinannya.


Jika Ramadhan mendatang, Kanoute tetap menjalankan ibadah puasa. Baik ketika latihan ataupun bertanding. Namun, khusus ketika berlatih, pelatih fisik Sevilla memberikan kelonggaran kepada Kanoute untuk berlatih tidak secara penuh. Sedangkan dalam pertandingan, Kanoute tetap bermain penuh dan profesional kendati tidak makan dan minum. Untungnya, pertandingan Liga Spanyol lebih banyak dimainkan pada waktu malam hari, terutama untuk klub-klub besar.


Simpati Untuk Palestina

Ketika Gaza tengah diobrak-abrik Israel, ribuan rakyat Palestina syahid akibat agresi kaum Yahudi Zionis Januari silam, Kanoute tercatat hanya satu-satunya pesepakbola yang menyampaikan simpati dan dukungannya kepada Palestina. Hal itu ia tunjukan dengan cara membuka bajunya untuk memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "Palestine". Kata Palestina itu ditulis juga dalam beberapa bahasa yang lain. Itu ia lakukan dalam pertandingan Sevilla kontra Deportivo La Coruna.


Aksi Kanoute tersebut mengundang banyak komentar dan reaksi. Federasi Sepak Bola Spanyol (REF) memberlakukan denda kepada Kanoute sebanyak 3000 euro atau sekitar Rp. 45 juta. Keputusan Federasi Sepak Bola Spanyol ini menuai aksi protes dari segala penjuru. Peraturan federasi Spanyol melarang para pemain menunjukkan berbagai publisitas atau slogan-slogan sepanjang pertandingan berlangsung. Menurut federasi itu, hukuman tersebut tidak mempermasalahkan sifat dasar politik dari pesan itu. Tetapi mereka menyoroti fakta bahwa sang pemain telah menunjukkan suatu pesan yang dinilai melanggar peraturan. Pep Guardiola, pelatih Barcelona, membela Kanoute untuk aksinya itu.

Tanggapan Kaonute? ”Itu merupakan sesuatu yang saya rasa harus saya lakukan. Setiap orang seharusnya merasa bertanggung jawab saat menyaksikan ada suatu situasi yang sangat tidak adil itu. Saya merasa 100 persen bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dan saya tidak takut atas sanksi itu,” ujarnya kepada televisi swastaTelecinco.

Muslim di Luar Lapangan

Kanoute memang dikenal sebagai muslim yang taat. Pada tahun 2007 misalnya, pemain terbaik Afrika 2007 ini pernah memberikan gajinya selama setahun, sebesar 700.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk menyelamatkan masjid terakhir yang ada di Sevilla. Masjid tersebut sedianya akan dijual karena populasi Muslim di kota tersebut mulai punah. Pemerintah setempat pun akhirnya memberi nama tempat ibadah tersebut sesuai dengan sang pembeli.

"Jika tidak ada Kanoute, kami tidak akan beribadah pada hari Jumat lagi, di mana itu adalah hari yang suci bagi umat muslim," tukas wakil dari komunitas Islam Spanyol, sesaat setelah Kanoute membeli Masjid tersebut, seperti dilansir AFP.


Ketaatan Kanoute dalam mengamalkan ajaran Islam juga mendapat dukungan penuh dari Sevilla. Ia diberi jersey(seragam) khusus tanpa sponsor. Hal itu karena sponsor utama Los Palanganas, 888.com, adalah situs judi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia juga menyumbangkan seluruh hasil penjualan kaosnya untuk beramal.

Senin, 05 Desember 2011

Join this Site

Betah nyari ilmu di MPnya mba Ida lengkapnya Khaleeda Killuminati. Campur aduk sarat ilmu dan hikmah. Konspirasi, kontemplasi, jihad, ukhuwah. Mulai dari yang berurai air mata, mengerutkan dahi sampai yang bikin ketawa di sini. Sila bekunjung...

http://akhwatzone.multiply.com/




Tertarik Konspirasi? anda harus ngisi absen dulu ke link berikut: http://djsknight.multiply.com/. Pemiliknya saya panggil Bang Jamal kenalan di FB. Beliau ini salah satu dari 3 serangkainya Milisi Oposisi Naga (Mba Ida, Bang Jamal, Uda Liga).